Internasional

Peringati Flag March, Pemukim Israel Serbu Al Quds, Serang Warga Palestina

×

Peringati Flag March, Pemukim Israel Serbu Al Quds, Serang Warga Palestina

Sebarkan artikel ini
Peringati Flag March, Pemukim Israel Serbu Al Quds, Serang Warga Palestina
Seorang Jurnalis diserang pemukim Israel dalam Flag March, rabu (5/6/2024)/dok.newyork times

Editor Indonesia, Jakarta – Pawai Bendera (Flag March) adalah Pawai tahunan yang diikuti puluhan ribu pemukim yang mengibarkan bendera Israel. Flag March ini digelar pada hari Rabu (5/6/2024) untuk menandai perebutan kota itu dalam perang tahun 1967.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, beberapa peserta pawai bentrok dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem yang bertembok, tempat yang menjadi titik rawan bagi tiga agama besar. Polisi mengatakan 18 orang, di antaranya remaja, ditangkap, termasuk karena menyerang seorang wartawan.

Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tak terpisahkan, berdasarkan akar Yahudi kuno di kota itu, namun kedaulatan tersebut belum diakui secara luas di luar negeri. Warga Palestina menginginkan bagian timur Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan yang mereka harapkan.

Dengan perlindungan polisi penjajah Israel, para pemukim Israel menyerbu Kota Tua Al Quds yang diduduki dari daerah Bab al-Amoud.

Warga Palestina yang menghadapi serangan di berbagai lingkungan di Kota Tua saat ini menyaksikan provokasi oleh para pemukim Israel, yang sebagian besar bersenjata.

Para pemukim menyerang para jurnalis dan warga Palestina di Bab al-Amoud, memaksa para jurnalis untuk meninggalkan daerah tersebut. Selain itu, para pemukim melontarkan hinaan terhadap Islam dan Arab.

Koresponden Al Mayadeen di Palestina yang diduduki menyoroti bahwa lebih dari 1.200 pemukim Israel menyerbu halaman Masjid Al Aqsa di Al Quds yang terjajah. Para pemukim menyerang warga Palestina dan pemilik toko selama penyerbuan mereka ke Kota Tua.

Pasukan pendudukan Israel memaksa pemilik toko di Kota Tua untuk menutup toko mereka, memasang penghalang besi, mengerahkan unit kavaleri, dan bahkan memanggil kendaraan air limbah, yang secara efektif mengubah Bab al-Amoud menjadi barak militer tempat warga Palestina ditekan dan ditahan.

Hamas mengutuk apa yang disebutnya sebagai “otorisasi pemerintah fasis Israel” terhadap para pemukim untuk melakukan apa yang disebut “Pawai Bendera” di jalan-jalan al-Quds yang diduduki di bawah perlindungan penuh polisi pendudukan.

Gerakan ini menganggap bahwa hal ini menegaskan “kesombongan pemerintah fasis dan kebijakan pendudukan yang bertujuan untuk Yahudisasi tempat-tempat suci” dan melanggar sentimen ratusan juta Muslim di seluruh dunia.

Otoritas Islam di al Quds yang diduduki juga mengutuk serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pemukim Israel terhadap Masjid al Aqsa yang suci sementara pasukan pendudukan Israel terus memberlakukan “penjagaan keamanan yang ketat yang mencegah ribuan jemaah mencapai Masjid.”

Dalam sebuah pernyataan, pihak berwenang memperingatkan “konsekuensi serius dari meningkatnya pelanggaran” terhadap Masjid Al Aqsa yang diberkahi. Hal ini menunjuk pada serangkaian serangan dan serbuan terus menerus yang dapat berpotensi membawa seluruh dunia ke dalam perang agama yang semakin mengkhawatirkan.

Pernyataan tersebut juga mengecam berkumpulnya pemukim Israel di gerbang Masjid al Aqsa serta serangan mereka terhadap warga Palestina di dekatnya dan rumah-rumah mereka. Serangan itu dilakukan di bawah perlindungan polisi Israel. Bahkan Pemakaman muslim di pemakaman Bab al-Rahma pun tak luput dari lemparan-lemparan para pemukim Israel. (Frd)