Editor Indonesia, Jakarta — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperingatkan tanda bahaya atas melambatnya laju pertumbuhan ekonomi nasional. Pada kuartal I-2025, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,87 persen, turun dari 5,11 persen pada periode yang sama tahun lalu.
“Angka ini adalah lampu kuning, bukan hanya bagi pemerintah maupun pelaku industri besar, tetapi juga untuk kita semua,” ujar Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani dalam forum Diplomat Success Challenge season ke 6, di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Shinta menekankan bahwa tantangan ekonomi bukan hanya soal angka makro, tetapi berdampak nyata terhadap industri dan masyarakat. Ia menyoroti tekanan global yang semakin kompleks: persaingan dagang, ketidakpastian geopolitik, hingga perubahan pola konsumsi dan menurunnya daya beli masyarakat.
Di tengah tantangan tersebut, Apindo menyerukan perlunya penyusunan ulang strategi ekonomi. “Kita butuh pendekatan dan mentalitas baru. Kewirausahaan harus jadi motor penggerak,” tegasnya.
Menurut Apindo, UMKM memegang kunci transformasi karena menyerap 97 persen tenaga kerja nasional dan menyumbang lebih dari 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). (Didi)