Editor Indonesia, Banyuwangi – Enam petani muda dari Banyuwangi, penerima manfaat Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) di Jawa Timur, akan berangkat ke Taiwan pada Minggu, 1 September, untuk mengikuti program magang internasional. Mereka diharapkan bisa menerapkan pengalaman dan etos kerja dari Taiwan untuk mendukung pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Sebelum berangkat, para petani muda ini telah mengikuti pembekalan intensif selama tiga hari, dari 29 hingga 31 Agustus, di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Rogojampi, Banyuwangi. Lokasi ini merupakan bagian dari Business Development Services Provider (BDSP) Program YESS di tingkat kecamatan.
Program magang ini merupakan bagian dari inisiatif yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian RI bersama International Fund for Agriculture Development (IFAD) untuk memperkuat regenerasi pertanian dan pengembangan petani muda di pedesaan. Polbangtan Malang, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Jawa Timur, telah menyelenggarakan program magang internasional sejak 2021, dengan fokus pada pengembangan kompetensi petani muda di berbagai kabupaten.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Program Magang YESS ini selaras dengan arahan untuk memberdayakan petani muda melalui akses pelatihan, teknologi informasi, dan dukungan finansial, dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan produktivitas mereka di sektor pertanian.
“Petani milenial berperan penting tidak hanya dalam meningkatkan produksi, tetapi juga dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dengan inovasi dan keterampilan yang mereka miliki, kami yakin dapat mengatasi berbagai tantangan dan menciptakan sektor pertanian yang lebih tangguh,” ujarnya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa Program YESS adalah bagian dari upaya berkelanjutan Kementan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan finansial petani muda. Dengan dukungan ini, diharapkan mereka dapat berperan lebih aktif dalam menciptakan inovasi yang akan menguntungkan sektor pertanian di masa depan.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, juga menegaskan komitmen Kementan dalam memfasilitasi dan mendampingi usaha petani muda dari hulu hingga hilir, menghubungkan mereka dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk permodalan dan magang internasional.
Pembekalan magang di BPP Rogojampi dibuka oleh Saikhu, Wakil Manajer Bidang Teknis PPIU Jatim, yang menekankan pentingnya pemahaman terhadap berbagai aspek untuk mencapai kesuksesan dalam magang. Peserta diharapkan dapat menjadi mitra usaha bagi tempat magang mereka atau mengimplementasikan teknik yang telah dipelajari saat kembali ke Indonesia.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, peserta magang diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka, serta berkontribusi secara positif di sektor pertanian.
Konsultan TVET, Andri, menyebutkan bahwa target Program Magang YESS adalah mencetak job seekers yang siap kerja serta petani/peternak muda terampil. Program ini mencakup teori dan praktik, memastikan peserta mendapatkan pengalaman komprehensif di bidang pertanian.
Selama magang, peserta diwajibkan mengisi logbook dan daftar hadir mingguan sebagai bagian dari proses evaluasi dan pemantauan. Selain itu, para pelaku usaha di tempat magang menunjukkan komitmen tinggi untuk memberikan pengalaman berharga dan berharap peserta magang dapat berkontribusi positif setelah magang selesai. (Didi)