Editor Indonesia, Jakarta, Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), Martinnius Reja Panjaitan, meninggal dunia usai memadamkan api dalam kejadian kebakaran di sebuah rumah potong ayam, Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, Jumat (18/10/2024).
Martinnius dituding tidak pakai masker saat bertugas. Kepala Seksi Penyelamatan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok, Tessy Haryanti, mengatakan, Martinnius tidak pakai masker lantaran tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran bukan pada ruangan tertutup.
“Kalau masker, tidak pakai. Karena TKP tersebut adalah 80 persen ruang terbuka. Jadi masih dimungkinkan untuk sirkulasi udara,” ungkap Tessy saat dihubungi wartawan, Sabtu (19/10/2024).
“Masker dipakai jika pada ruang terbatas dan sepasang dengan tabung udara murni, namanya SCBA,” kata dia lagi.
Menurut Tessy, Martinnius dipastikan mengenakan perlengkapan petugas damkar lainnya saat memadamkan api di Pasar Cisalak.
“Pakai itu, alat itu nozzle dan selang, APD itu helm, baju tahan api sama sepatu tahan panas. Pakai semua itu personel yang masuk TKP,” ucap Tessy dengan tegas, seraya menambahkan, sesaat sebelum meninggal, Martinnius sempat mengeluhkan sesak napas.
“Saat sirkulasi anggota, (korban) keluhkan sesak napas setelah selesai pemadaman, saat proses pendinginan di TKP Pasar Cisalak,” ungkap Tessy.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Seksi Penyelamatan Damkar Depok, Tessy Haryanti, memastikan, petugas pemadam kebakaran bernama Martinnius Reja Panjaitan meninggal dunia usai bertugas. Martinus bukan korban kebakaran, ia menghembuskan napas terakhir setelah bertugas memadamkan kebakaran di sebuah rumah potong ayam, Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, Jumat (18/10/2024).
“Ya, (Martinnius meninggal) setelah memadamkan api,” kata Tessy.
Dia pun mengaku belum mengetahui secara pasti mengenai penyebab Martinnius meninggal dunia. Namun dia hanya mendapatkan informasi bahwa Martin sapaan akrab korban sempat mengalami sesak napas saat pergantian personel saat proses pendinginan. (Sar)