Internasional

PM Jepang Shigeru Ishiba Bantah Akan Mundur Usai Kekalahan Pemilu

×

PM Jepang Shigeru Ishiba Bantah Akan Mundur Usai Kekalahan Pemilu

Sebarkan artikel ini
PM Jepang Shigeru Ishiba Bantah Akan Mundur Usai Kekalahan Pemilu
PM Jepang Shigeru Ishiba /Dok.Ist
PM Jepang bantah mundur

Editor Indonesia, Jakarta – Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba membantah rumor yang menyebut dirinya akan mundur setelah kekalahan dalam Pemilu Majelis Tinggi. Isu pengunduran diri ini mencuat setelah Partai Demokrat Liberal (LDP) kehilangan mayoritas, namun Ishiba menegaskan dirinya belum mengambil keputusan untuk mundur dari jabatan.

“Laporan itu tidak benar,” ujar Ishiba kepada wartawan usai bertemu dengan mantan perdana menteri Yoshihide Suga, Taro Aso, dan Fumio Kishida, Rabu (23/7) sore. Ia juga menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut tidak ada pembahasan mengenai masa depannya sebagai pemimpin Jepang.

Koalisi LDP Tidak Mayoritas Lagi

Koalisi LDP kehilangan kendali atas Majelis Tinggi dalam pemilu yang digelar Minggu (19/7), menandai pertama kalinya sejak 1955 partai itu tidak menguasai kedua kamar parlemen Jepang. Kekalahan ini memicu spekulasi luas tentang kemungkinan reshuffle kabinet hingga pemilihan pemimpin baru.

Sekretaris Jenderal LDP Hiroshi Moriyama menambahkan bahwa partai saat ini tengah fokus menghindari perpecahan internal dan memperkuat kesatuan menghadapi tantangan politik ke depan.

Spekulasi Mundur Mencuat

Sebelumnya, surat kabar Yomiuri melaporkan bahwa Ishiba telah menyampaikan niat mundur kepada orang-orang terdekatnya. Bahkan disebutkan bahwa pengumuman bisa dilakukan secepatnya akhir Juli atau Agustus. Media lokal lain juga menyoroti bahwa keputusan ini berkaitan dengan telah tercapainya kesepakatan perdagangan Jepang-Amerika Serikat.

PM Jepang bantah mundur

Kesepakatan tersebut mencakup pemangkasan tarif hingga 15% untuk produk otomotif dan barang ekspor Jepang lainnya—isu yang sebelumnya dijadikan alasan Ishiba untuk tetap bertahan sebagai PM.

Sementara itu, survei terbaru menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Ishiba anjlok ke angka 20%, level yang secara historis dianggap terlalu rendah untuk mempertahankan pemerintahan. Kondisi ini semakin memperkuat spekulasi bahwa masa jabatan Ishiba mungkin akan segera berakhir.

Di lain pihak, setelah rumor pengunduran diri mencuat, nilai tukar yen sempat melemah ke level 147,20 per dolar AS. Namun, mata uang Jepang tersebut pulih tak lama kemudian setelah Ishiba membantah laporan tersebut. (Frd)

Baca Juga: PM Jepang Shigeru Ishiba Dikabarkan Mundur Akhir Agustus Usai Kekalahan Pemilu