Iklan SMPB
Jabodetabek

15 Kafe Remang-Remang di Depok Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Ratusan PSK Beroperasi Bebas

×

15 Kafe Remang-Remang di Depok Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Ratusan PSK Beroperasi Bebas

Sebarkan artikel ini
15 Kafe Remang-Remang di Depok Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Ratusan PSK Beroperasi Bebas
Ilustrasi kafe remang-remang/dok. Editor Indoensia-ai
15 Kafe Remang-Remang di Depok Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Ratusan PSK Beroperasi Bebas

Ratusan pekerja seks komersial (PSK) diduga beroperasi bebas di 15 kafe remang-remang kawasan Kampung Baru, Harjamukti, Cimanggis, Depok. Tempat hiburan malam yang berkedok karaoke ini menjadi lokasi transaksi prostitusi dan penjualan minuman keras. Warga menilai praktik tersebut dibiarkan aparat karena tak pernah ada razia meski berlangsung terang-terangan setiap malam.

Editor Indonesia, Depok — Praktik prostitusi berkedok kafe karaoke marak di kawasan Kampung Baru, Jalan TPU Pondok Ranggon, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. Aktivitas ilegal itu diduga dibiarkan oleh aparat terkait meski berlangsung terang-terangan.

Hasil penelusuran di lokasi menunjukkan, terdapat sekitar 15 kafe remang-remang yang menjadi tempat mangkal ratusan pekerja seks komersial (PSK). Tempat tersebut juga menjual minuman keras dan beroperasi setiap malam.

Salah satu pemilik kafe, Ana (40), mengaku usahanya tidak pernah dirazia aparat, termasuk Satpol PP Kota Depok.  “Jalan tempat kami ini sering dilewati Satpol PP, pejabat kelurahan, kecamatan, dan kota. Tapi 15 kafe yang menjual minuman keras ini tidak pernah digerebek, aman-aman saja,” kata Ana, Senin (3/11/2025) dini hari.

Ana menyebut, di antara para PSK yang bekerja di 15 kafe itu banyak yang masih di bawah umur. “Banyak yang usianya di bawah 20 tahun, ada juga yang sudah pisah dari suaminya,” ujarnya.

Ia menambahkan, transaksi kencan kerap dilakukan secara langsung atau melalui media sosial seperti MiChat. “Banyak dari mereka yang menawarkan layanan prostitusi lewat akun media sosial,” ucapnya.

Pengelola kafe lain, Summi, menuturkan para PSK tidak hanya melayani pelanggan di hotel atau wisma, tapi juga di rumah kontrakan di sekitar perkampungan.

“Sekarang banyak PSK yang open BO di rumah kontrakan karena lebih murah dan aman dari razia dibanding hotel,” katanya.

Menurut Summi, para pekerja berasal dari berbagai daerah. “Kebanyakan dari Bogor, Bandung, Serang, Bekasi, Tangerang, dan Jakarta,” ungkapnya.

15 Kafe Remang-Remang di Depok Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Ratusan PSK Beroperasi Bebas
Sejumlah pramunikmat di kafe remang-remang, Kampung Baru, Depok/dok.Editor Indonesia-Kis

Salah seorang pramunikmat, Tya (26), mengatakan dirinya mencari pelanggan melalui aplikasi daring. Ia mengaku menyewa kamar penginapan Rp250 ribu per malam dan mematok tarif jasa Rp400 ribu–Rp500 ribu sekali kencan. “Saya janda anak satu, umur anak saya baru setahun,” katanya.

Sementara itu, Bores, petugas keamanan di kawasan tersebut, memperkirakan ada sekitar 300 PSK yang beroperasi di 15 kafe remang-remang Kampung Baru. “Kafe-kafe itu selalu ramai tiap malam, paling ramai malam Minggu. Pengunjungnya dari wilayah Jabodetabek,” ujarnya.

Ia menambahkan, seluruh kafe buka dari pukul 20.00 hingga 04.00 dan menjual berbagai jenis minuman keras seperti whisky, vodka, rum, gin, bir, dan brandy.

“Mayoritas pengelolanya warga seberang. Dari 15 kafe itu, tiga di antaranya milik TS, tersangka kasus perusakan dan pembakaran mobil patroli Polres Metro Depok,” tutupnya. (Kis)

Baca Juga: Polres Brebes Tangkap Pengedar Narkoba, Sita 42 Paket Sabu dan 8.000 Butir Psikotropika