Editor Indonesia, Jakarta — Sebanyak 20 korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta hingga Kamis (13/11) siang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Para korban mengalami berbagai jenis luka, mulai dari luka bakar hingga patah tulang tengkorak akibat peristiwa yang terjadi awal pekan ini.
“Data korban per hari ini, pukul 13.00 WIB, berjumlah 20 pasien,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto dalam keterangan di Jakarta, Kamis (13/11).
Budi menjelaskan, para korban dirawat di tiga rumah sakit, yakni RS Islam Jakarta dengan 13 pasien, RS YARSI sebanyak enam pasien, dan satu pasien di RS Polri.
Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya Kombes Pol dr. Martinus Ginting menambahkan, kondisi para korban beragam, dari luka bakar, gangguan pendengaran, hingga cedera kepala berat.
“Para korban mengalami beragam luka mulai dari luka bakar, gangguan pendengaran, syok akibat kehilangan darah, hingga cedera kepala dan patah tulang tengkorak,” kata Martinus.
Ia menambahkan, beberapa korban juga mengalami gangguan pernapasan dan luka akibat serpihan logam yang menyebar saat ledakan terjadi.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyampaikan, total korban dalam insiden tersebut tercatat sebanyak 96 orang, terdiri dari 67 orang luka ringan, 26 luka sedang, dan tiga orang luka berat.
“Sebanyak 68 orang di antaranya telah diperbolehkan pulang, sedangkan 28 orang lainnya masih menjalani perawatan,” kata Asep.
Ia menjelaskan, dari 28 korban yang sebelumnya masih dirawat, 13 orang dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, satu di Rumah Sakit Polri, dan 14 di Rumah Sakit YARSI. Sementara seluruh korban yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Pertamina, Balai Kesehatan Lantamal, serta Puskesmas Kelapa Gading telah dipulangkan. (Her)
Baca Juga: Densus 88 Pastikan Pelaku Ledakan di SMAN 72 Bukan Teroris











