Editor Indonesia, Jakarta — Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Raja Abdullah II ibn Al Hussein, menyatakan minat untuk menggandeng Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) dalam pengembangan sejumlah proyek infrastruktur strategis di Yordania. Total nilai investasi yang ditawarkan mencapai US$1,3 miliar atau sekitar Rp21,72 triliun, mencakup sektor gas, jalan tol, dan logistik.
Chief Executive Officer (CEO) BP Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa undangan investasi tersebut disampaikan langsung oleh Raja Abdullah II dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Pada intinya dari pemerintahan kerajaan Jordan itu ingin mengetahui lebih banyak mengenai Danantara dan juga mengenai struktur Danantara,” ujar Rosan usai bertemu Raja Abdullah II, Sabtu (15/11/2025).
Minat Yordania Pelajari Model Sovereign Wealth Fund Indonesia
Rosan menjelaskan, ketertarikan Yordania terhadap Danantara muncul karena negara tersebut tengah mempertimbangkan pembentukan sovereign wealth fund serupa. Pemerintah Yordania ingin mempelajari struktur, mekanisme pembentukan, serta jenis aset yang dikelola Danantara.
Meski prakarsa datang dari level kepala negara, Rosan menegaskan bahwa kerja sama investasi akan tetap dilakukan dengan skema Bisnis-ke-Bisnis (B2B). Danantara, kata dia, akan melakukan evaluasi teknis serta menargetkan tingkat pengembalian (return) sesuai standar investasi dana abadi.
“Skemanya ini tetap B2B dan saya juga sudah sampaikan bahwa di Danantara itu kita ada return yang kita selalu targetkan,” kata Rosan.
Ia menilai potensi proyek yang ditawarkan Yordania cukup sesuai dengan parameter investasi Danantara.
Selain proyek infrastruktur, Indonesia dan Yordania juga menjajaki kerja sama yang lebih luas di sektor mineral, terutama fosfat dan potas. Rosan menyebut Danantara tengah mempersiapkan penjajakan investasi bersama pemerintah Yordania.
“Kita juga akan berinvestasi untuk fosfat dan juga potas di Jordan. Jadi itu sedang akan kita jajaki juga bersama,” ujarnya.
Undangan Kunjungan Resmi Desember 2025
Raja Abdullah II juga mengundang Rosan—dalam kapasitasnya sebagai Menteri Investasi sekaligus CEO BP Danantara—untuk melakukan kunjungan resmi ke Yordania pada Desember 2025. Pertemuan tersebut akan menjadi tindak lanjut pembahasan investasi bersama Menteri Investasi Yordania. Berikut rincian tawaran investasi dari Yordania ke Danantara:
• Pipanisasi Gas — Nilai investasi sekitar US$1 miliar
• Jalan Tol — Nilai investasi sekitar US$300 juta
• Logistik — Nilai belum disebutkan, namun menjadi salah satu prioritas utama. (Did)











