Editor Indonesia, Malang – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono terus mendorong revitalisasi Koperasi Unit Desa (KUD), yang menjadi salah satu program prioritas Kementerian Koperasi (Kemenkop) saat ini. Langkah ini penting mengingat peran KUD dalam mendukung program pemerintah terkait swasembada pangan.
“Kemenkop memastikan revitalisasi KUD menjadi bagian penting dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan penyaluran pupuk bersubsidi,” kata Ferry dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur 2 Al-Murtadlo, Bululawang, Malang, Jawa Timur, Jumat, yang dikutip Sabtu (11/1/2025).
Ia menambahkan, revitalisasi KUD telah menjadi salah satu program prioritas Kemenkop sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Dukungan Revitalisasi KUD
Kemenkop akan memberikan dukungan tambahan kepada koperasi primer dan sekunder, khususnya KUD. Dukungan ini mencakup revitalisasi aset, seperti kantor dan gudang, serta pengembangan usaha.
“Salah satu pengembangan usaha yang direncanakan adalah penambahan dryer untuk mengurangi kadar air gabah kering panen. Hal ini diharapkan meningkatkan kualitas gabah dan penyerapannya oleh Bulog,” jelasnya.
Ferry juga menyebutkan kolaborasi dengan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa, serta Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi Kemenkop, Destry Anna Sari. Mereka tengah mempersiapkan transformasi penyaluran pupuk bersubsidi melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) berbadan hukum koperasi di Jawa Timur.
“Dalam waktu dekat, diharapkan terbit Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur skema penyaluran pupuk bersubsidi kepada Gapoktan koperasi,” tambahnya.
Fokus pada Ketahanan Pangan
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM, Supomo, menambahkan bahwa Kemenkop telah menyiapkan lebih dari Rp70 miliar untuk mendukung ketahanan pangan melalui koperasi tebu rakyat di bawah binaan PG Krebet Malang.
“Program revitalisasi ini meliputi pembenahan kelembagaan dan peningkatan usaha, dengan fokus pada sektor gula, tebu, dan penyaluran pupuk,” ungkap Supomo.
Selain itu, KUD akan berperan sebagai distributor pupuk bekerja sama dengan Pupuk Indonesia untuk mendukung pemupukan tebu. Revitalisasi ini bertujuan meningkatkan pendapatan petani sekaligus pasokan bahan baku pabrik gula, guna mendorong peningkatan produksi gula nasional.
Pengembangan Kopontren
Pada kesempatan yang sama, Ferry juga mengecek persiapan pemberian bantuan pembiayaan kepada koperasi pesantren (kopontren) di Ponpes An Nur 2 Al-Murtadlo.
“LPDB-KUMKM mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp10 triliun untuk memperkuat program pembiayaan koperasi sektor riil,” ungkapnya.
Kolaborasi antara LPDB-KUMKM dan Ponpes An Nur 2 Al-Murtadlo menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan koperasi berbasis pesantren.
“Dana ini akan disalurkan melalui berbagai program pembiayaan yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan usaha koperasi,” tutup Ferry. (RO/Her)