Internasional

Sejak Blokade Israel, 57 Anak Gaza Meninggal Kelaparan

×

Sejak Blokade Israel, 57 Anak Gaza Meninggal Kelaparan

Sebarkan artikel ini
Sejak Blokade Israel, 57 Anak Gaza Meninggal Kelaparan
Anak-anak di Gaza mengantri makanan/dok.UNWRA

Editor Indonesia, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan , sekitar 500.000 orang di Jalur Gaza menderita kelaparan parah, dan sebanyak 57 anak meninggal karena kekurangan gizi dalam dua bulan sejak blokade Israel dimulai pada 2 Maret2025.

blokade israel

“Sejak blokade bantuan dimulai pada 2 Maret 2025, 57 anak dilaporkan meninggal akibat kekurangan gizi, menurut Kementerian Kesehatan. Angka ini kemungkinan masih jauh dari perkiraan dan kemungkinan akan bertambah,” kata WHO dalam sebuah pernyataan pada Senin (12/5/2025).

Lembaga itu memperkirakan sekitar 71.000 anak dibawa usia lima tahun akan menderita kekurangan gizi akut dalam 11 bulan ke depan jika blokade masih terus berjalan.

“Seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,1 juta jiwa menghadapi kekurangan pangan yang berkepanjangan, dengan hampir setengah juta orang berada dalam situasi bencana kelaparan, kekurangan gizi akut, kelaparan, penyakit, dan kematian. Ini adalah salah satu krisis kelaparan terburuk di dunia, yang terjadi secara langsung,” tulis pernyataan tersebut.

Diketahui pada 18 Maret, Israel kembali melancarkan serangan di Jalur Gaza, dengan alasan gerakan Palestina Hamas menolak rencana AS guna memperpanjang gencatan senjata, yang berakhir pada 1 Maret.

Sejak 2 Maret, Israel memutus pasokan listrik ke pabrik desalinasi di Jalur Gaza dan menutup akses masuk bagi truk yang membawa bantuan kemanusiaan.

Sebelumnya Pemerintah Gaza pada hari Jumat (9/5/2025) telah memperingatkan bahwa lebih dari 65.000 anak-anak Palestina berisiko langsung mengalami kelaparan karena pengepungan Israel dan blokade pasokan penting selama dua bulan ke Jalur Gaza sebagai bagian dari kampanye genosida di daerah kantong Palestina tersebut.

“Pendudukan Israel sedang merekayasa kelaparan yang membunuh warga sipil. Mereka melanjutkan kejahatan sistematis terhadap 2,4 juta warga Palestina dengan menutup penyeberangan dan memblokir 39.000 truk bantuan yang membawa makanan, bahan bakar, dan obat-obatan, dalam pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional,” kata Kantor Media Gaza dalam sebuah pernyataan dikutip dari Anadolu.

“Lebih dari 65.000 anak-anak Palestina sekarang menghadapi kematian karena kelaparan akibat kekurangan gizi karena Israel menjadikan kelaparan sebagai senjata untuk melawan warga sipil,” mereka menegaskan.

Pernyataan tersebut mencatat bahwa penutupan total penyeberangan oleh Israel selama 70 hari telah memperburuk runtuhnya sistem kemanusiaan dan kesehatan di Gaza.

Ia mendesak masyarakat internasional dan PBB untuk segera campur tangan guna menghentikan blokade, membuka kembali penyeberangan, dan mengizinkan aliran bantuan dan kebutuhan pokok ke Gaza. (Frd)