Ekonomi

Sinergi BUMDes dan Kopdes Merah Putih: Akselerasi Ekonomi Desa yang Berkelanjutan

×

Sinergi BUMDes dan Kopdes Merah Putih: Akselerasi Ekonomi Desa yang Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
Sinergi BUMDes dan Kopdes Merah Putih: Akselerasi Ekonomi Desa yang Berkelanjutan
Menkop Budi Arie dalam sosialisasi teknis pembentukan Kopdes Merah Putih bersama APKASI, Senin (24/3)/Dok.Editor Indonesia/HO-Humas

Editor Indonesia, Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi memastikan rencana pembentukan 70.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan menjadi stimulus bagi pemerintah desa dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat desa. Untuk mempercepat realisasi program ini, Kementerian Koperasi (Kemenkop) gencar melakukan sosialisasi dengan pemerintah daerah, salah satunya melalui Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Kehadiran Kopdes Merah Putih diharapkan dapat melengkapi peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sinergi BUMDes dan Kopdes diharapkan mampu mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Menkop Budi Arie menegaskan bahwa BUMDes dan Kopdes Merah Putih akan berjalan beriringan untuk membangun perekonomian desa agar lebih berkembang.

“Selama ini masih banyak desa yang belum mengetahui potensi mereka secara utuh, sehingga pengembangan ekonomi desa belum maksimal. BUMDes sebagai lembaga milik desa dan Kopdes sebagai entitas usaha milik masyarakat desa akan bersinergi dalam menggali potensi desa sebagai modal dasar pembangunan,” ujar Menkop Budi Arie dalam sosialisasi teknis pembentukan Kopdes Merah Putih bersama APKASI, Senin, yang dikutip Selasa (25/3/2025).

Kopdes Merah Putih untuk Menggerakkan Ekonomi Kerakyatan

Menkop Budi Arie menekankan bahwa perbedaan utama antara BUMDes dan Kopdes terletak pada kepemilikan. BUMDes dimiliki oleh desa, sedangkan Kopdes adalah koperasi yang dimiliki langsung oleh masyarakat desa. Dengan model ini, Kopdes diharapkan dapat mendorong ekonomi kerakyatan secara lebih luas.

“Setiap desa punya keunikan. Kopdes bertujuan memangkas rantai kemiskinan ekstrem, memberantas tengkulak, rentenir, dan pinjaman online ilegal yang menyengsarakan masyarakat desa,” tegasnya.

Jika setiap desa memiliki satu Kopdes Merah Putih dengan dana kelolaan hingga Rp5 miliar, maka akan terjadi perputaran ekonomi desa yang sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk menggerakkan kesadaran masyarakat desa agar aktif berkoperasi.

Sinergi Pemerintah dan Daerah untuk Sukseskan Kopdes

Untuk mempercepat pembentukan Kopdes Merah Putih, pemerintah tengah menyiapkan Instruksi Presiden (Inpres) agar Kementerian/Lembaga, serta pemerintah daerah tingkat provinsi hingga kabupaten/kota dapat bersinergi dalam program ini. Peluncuran Kopdes Merah Putih ditargetkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional.

“Saya berharap Kopdes tidak hanya sekadar pendekatan teknokratis, tetapi juga menjadi gerakan (movement). Oleh karena itu, kami meminta dukungan para bupati dalam aspek pemetaan data, potensi usaha, mitigasi risiko, dan pendampingan,” kata Menkop Budi Arie.

Terkait skema pembiayaan dan legalitas Kopdes Merah Putih, pemerintah masih dalam tahap pembahasan dengan berbagai pihak seperti Bank Himbara dan Kementerian Keuangan. Petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan program ini sedang difinalisasi.

“Skema pendanaan masih dalam diskusi. Besok kami diundang oleh Presiden untuk rapat terbatas guna membahas penyelesaian skema pembiayaan ini,” ujarnya.

Dukungan APKASI untuk Pembentukan Kopdes Merah Putih

Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum APKASI, Mochamad Nur Arifin, menyatakan bahwa APKASI siap mendukung program ini. Beberapa bupati bahkan telah melaporkan adanya koperasi yang siap bertransformasi menjadi Kopdes Merah Putih.

“Di daerah, semangatnya sudah besar. Namun, proses pembentukan harus dilakukan secara bertahap dan terstruktur agar berjalan dengan baik. Kami siap mendukung,” kata Nur Arifin.

Ia juga menegaskan bahwa kehadiran Kopdes Merah Putih akan semakin menguatkan peran BUMDes dalam membangun ekonomi desa. Sinergi BUMDes dan Kopdes ini akan berperan vital dalam membangun kemandirian desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“BUMDes dan Kopdes bagaikan dua pedal sepeda yang bekerja bersama untuk mempercepat kemajuan desa,” pungkasnya. (RO/Har)