Editor Indonesia, Jakarta – Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, menanggapi wacana penyesuaian tarif air PAM Jaya yang tengah dibahas. Berdasarkan survei YLKI pada Desember 2024 di berbagai wilayah Jakarta—termasuk Jakarta Pusat, Selatan, Timur, Barat, dan Utara—hasilnya mencerminkan pandangan masyarakat terhadap tarif air saat ini.
Menurut Tulus, survei menunjukkan bahwa mayoritas pelanggan PAM Jaya menilai tarif air sudah wajar. Sebanyak 60% responden merasa tarifnya sesuai dengan harapan, sementara 26% menganggapnya mahal, 8% mengatakan murah, 4% menilai terlalu mahal, dan 2% merasa tarifnya sangat murah.
Namun, meskipun mayoritas mendukung penyesuaian tarif, 60% responden juga menekankan perlunya peningkatan kualitas layanan sebagai kompensasi.”Pelanggan tidak keberatan dengan kenaikan tarif, tetapi mereka berharap adanya perbaikan dalam kualitas layanan dan distribusi air,” ujar Tulus pada Senin (14/1/2025).
YLKI mencatat bahwa mayoritas pelanggan PAM Jaya berasal dari kalangan rumah tangga menengah ke bawah, dengan sekitar 44% memiliki tagihan bulanan antara Rp100.000 hingga Rp250.000. Oleh karena itu, Tulus menyarankan agar kebijakan tarif baru mempertimbangkan daya beli masyarakat kelompok ini.
Selain itu, Tulus mengingatkan pentingnya pengelolaan konsumsi air yang bijak. “Masyarakat harus cerdas dalam mengatur pengeluaran. Jangan sampai pengeluaran untuk air bersih lebih kecil dibandingkan untuk kebutuhan lain, seperti rokok, karena itu tidak adil dan kontra produktif,” tegasnya.
YLKI juga mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan PAM Jaya untuk memperluas jangkauan layanan air PAM guna mengurangi eksploitasi air tanah yang kian merusak lingkungan.
“Eksploitasi air tanah di Jakarta dapat merusak daya dukung lingkungan dan mengancam keberlanjutan pasokan air bersih,” tambahnya.
Sebagai upaya mendukung akses layanan air yang lebih terjangkau, PAM Jaya telah meluncurkan program Kartu Air Sehat pada Januari 2025. Program ini ditujukan untuk pelanggan kategori 2A1 (rumah tangga sangat sederhana) dan 2A2 (rumah tangga sederhana), dengan tarif khusus yang lebih murah.
Senior Manager Corporate Communication & Office Director PAM Jaya, Gatra Vaganza, menyatakan bahwa program ini adalah bentuk komitmen perusahaan untuk menciptakan layanan air yang adil dan merata. “Melalui Kartu Air Sehat, kami memastikan layanan air minum yang terjangkau dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta,” ujarnya.
Program ini juga menawarkan berbagai manfaat tambahan, termasuk layanan prioritas saat terjadi gangguan suplai air dan pengiriman air gratis melalui mobil tangki dalam kondisi darurat. Pelanggan yang mengalami gangguan suplai dapat melaporkan masalah melalui Contact Center PAM Jaya di nomor 1500-223, dengan kompensasi yang akan diperhitungkan pada tagihan bulan berikutnya.
Dengan kebijakan penyesuaian tarif yang tepat, diharapkan layanan air bersih di Jakarta dapat lebih merata, terjangkau, dan berkelanjutan. (Sar)