Editor Indonesia, Jakarta — Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) resmi menembus angka 4 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah sejak Perum Bulog berdiri pada 1969. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, pencapaian ini didorong oleh kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Penetapan HPP Rp6.500/kg dan penghapusan sistem rafaksi adalah bukti nyata keberpihakan Presiden Prabowo Subianto kepada petani. Kini mereka menikmati harga jual yang layak, bahkan saat panen raya,” ujar Amran dalam keterangan di Jakarta, Jumat (30/5/2025).
Kebijakan tersebut, menurut Amran, menjadi kunci sukses dalam menjaga insentif petani untuk terus meningkatkan produksi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi beras nasional periode Januari–Mei 2025 mencapai 16,55 juta ton, tumbuh 11,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Dulu saat panen raya, harga gabah jatuh dan petani rugi. Sekarang, mayoritas petani bisa menjual GKP sesuai HPP, bahkan di atasnya. Ini hasil kebijakan yang tepat sasaran,” katanya.
Kinerja serapan Perum Bulog juga mencatat rekor baru. Hingga akhir Mei 2025, serapan beras lokal oleh Bulog mencapai 2,4 juta ton, melonjak lebih dari 400 persen dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir pada periode yang sama, yaitu sekitar 1,2 juta ton.
“Produksi nasional meningkat dan diserap secara masif dari petani. Ini memperkuat stok nasional dan menjaga harga di tingkat petani tetap stabil,” jelas Amran.
Ia juga menyoroti strategi jemput bola yang diterapkan Bulog dalam menyerap gabah langsung dari petani. Langkah ini dinilai efektif dalam memperkuat cadangan sekaligus memberi kepastian pasar bagi petani.
“Untuk pertama kalinya, CBP menembus 4 juta ton. Ini capaian strategis dan mencerminkan keberhasilan transformasi tata kelola pangan nasional,” tegas Amran.
Berdasarkan laporan real-time per Kamis, 29 Mei 2025 pukul 21.41 WIB, total serapan setara beras oleh Perum Bulog tercatat 2.407.257 ton, sementara stok beras pemerintah/CBP resmi berada di angka 4.001.059 ton. (Didi)