Editor Indonesia, Riau – Kabar duka kembali menyelimuti dunia konservasi di Riau. Seekor anak gajah betina bernama Kalistha Lestari atau Tari ditemukan mati pada Rabu (10/9/2025) pukul 08.00 WIB . Tari ditemukan mati mendadak di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau.
Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku terkejut lantaran sehari sebelumnya, gajah berusia sekitar tiga tahun itu masih terlihat sehat.
“Benar, Tari ditemukan mati jam 08.00 pagi tadi. Kemarin sore dia masih sehat, tidak ada tanda-tanda sakit. Pagi ini saat dicek oleh mahout, Tari sudah tergeletak mati. Saya sangat kaget,” kata Heru, dikutip dari Kompas.com Rabu (10/9).
Untuk memastikan penyebab kematian, pihak TNTN melakukan bedah bangkai (nekropsi) dan mengambil sampel organ tubuh Tari. Sampel tersebut akan dibawa ke laboratorium di Bogor untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami belum bisa memastikan apakah penyebabnya virus atau penyakit lain. Hasil laboratorium akan menjadi acuan,” jelas Heru.
Kematian Tari menjadi kehilangan besar bagi pengelola TNTN dan para pawang yang merawatnya. Selama hidup, Tari dikenal sebagai gajah yang ceria dan menjadi bagian penting dari upaya konservasi gajah sumatera di kawasan tersebut.

Tari merupakan anak dari induk gajah Lisa, sekaligus adik angkat dari anak gajah Domang. Sosok Tari sempat mencuri perhatian publik karena tingkah lucunya. Pada Juli 2025 lalu, Tari bahkan diangkat menjadi warga kehormatan Riau bersama Domang, serta dijadikan anak angkat Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan.
Kematian Tari menambah daftar duka setelah sebelumnya anak gajah lain bernama Yuni juga mati akibat sakit pada April 2025 lalu. (Frd)
Baca Juga: Gajah Domang: Bintang YouTube di Tengah Keterpurukan Tesso Nilo
Baca Juga: SHM di Tengah Hutan Konservasi: Skandal Korupsi Ancam Kelestarian Tesso Nilo








