Editor Indonesia, Jakarta – Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra yang juga merupakan Dewan Penasihat (Advisory Board) Danantara, akhirnya merasakan jeruji besi setelah Mahkamah Agung (MA) Thailand memutuskan dirinya harus menjalani hukuman penjara selama satu tahun. Putusan ini dibacakan pada Selasa (9/9/2025), sekaligus mengakhiri polemik panjang terkait masa hukumannya yang selama ini lebih banyak dihabiskan di rumah sakit.
Thaksin, yang kini berusia 76 tahun, sebelumnya dijatuhi hukuman delapan tahun penjara atas kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan usai kembali ke Thailand pada Agustus 2023 setelah bertahun-tahun hidup di pengasingan. Namun, ia nyaris tidak pernah benar-benar mendekam di balik jeruji penjara.
Tak lama setelah masuk bui, Thaksin dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Kepolisian di Bangkok dengan alasan masalah jantung dan nyeri dada. Dari total enam bulan masa tahanan, seluruhnya ia jalani di rumah sakit, sebelum akhirnya hukuman diperingan oleh Raja Maha Vajiralongkorn menjadi satu tahun penjara dan kemudian dibebaskan bersyarat.
Namun, MA Thailand menegaskan bahwa masa rawat inap Thaksin tidak bisa dihitung sebagai bagian dari hukuman penjara. Majelis hakim yang terdiri dari lima hakim agung menyatakan bahwa mantan PM tersebut dengan sengaja memperpanjang masa inapnya.
“Mengirimnya ke rumah sakit adalah tidak sah. Terdakwa mengetahui bahwa penyakitnya bukan masalah mendesak, dan tinggal di rumah sakit tidak dapat dihitung sebagai masa hukuman penjara,” demikian isi putusan MA yang dibacakan di persidangan.
Persidangan itu dihadiri langsung oleh Thaksin, ditemani putrinya yang juga mantan Perdana Menteri, Paetongtarn Shinawatra. Begitu putusan dijatuhkan, MA langsung memerintahkan penerbitan surat perintah untuk membawa Thaksin ke Penjara Bangkok.
Seorang saksi mata Reuters menyebut, Thaksin tampak mencopot jasnya sebelum masuk ke mobil van milik departemen pemasyarakatan. Pihak otoritas Bangkok kemudian mengonfirmasi bahwa Thaksin sudah resmi berada di dalam penjara.
Meski kembali kehilangan kebebasannya, Thaksin tetap menyampaikan pesan menyejukkan lewat akun Facebook pribadinya.
“Hari ini, saya mungkin tak lagi memiliki kebebasan, tetapi memiliki kebebasan berpikir untuk menciptakan manfaat bagi negara dan rakyat,” tulis Thaksin.
“Saya akan tetap kuat secara fisik dan mental, meluangkan waktu untuk mengabdi kepada raja, negara, dan rakyat Thailand.” pungkasnya. (Frd)
