Editor Indonesia, Jakarta – Prof. Salim Said, tokoh pers dan perfilman nasional meninggal dunia dalam usia 80 tahun setelah sempat dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Sabtu pukul 19.33 WIB.
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu turut mengucapkan bela sungkawa yang mendalam atas berpulangnya wartawan senior tersebut. Menurutnya, Salim Said merupakan sosok wartawan senior dan juga sahabat bagi semua wartawan Tanah Air. Tidak hanya aktif di dunia pemberitaan, Salim Said juga merupakan sosok yang aktif dalam industri perfilman tanah air.
“Prof Salim Said, adalah sahabat kita bagi kita semua, wartawan senior, tokoh pers dan perfilman nasional,” ucap dia.
Sebagai sosok pemikir dengan daya yang kritis dan juga gigih, Ninik Rahayu mengatakan Salim Said membuat berbagai kemajuan di dunia pers nasional.
“Kegigihan, pemikiran dan daya kritisnya telah memajukan kemerdekaan pers di Indonesia,” ucap dia.
Salim Said lahir pada 10 November 1943 di Amparita, Afdeling Parepar, Hindia Belanda atau saat ini dikenal dengan Provinsi Sulawesi Selatan. Salim Said juga dikenal seorang yang aktif dalam menuliskan buku yang banyak menghasilkan berbagai judul yang bertemakan, film, politik dan juga militer semasa hidupnya. Ia juga pernah bertugas sebagai Duta Besar RI untuk Republik Ceko.
Tidak hanya itu saja, Salim Said juga dikenal sebagai seorang yang giat dalam menimba ilmu.Tidak hanya di Indonesia, Salim Said juga sempat menimba ilmu di Ohio State University. Tidak tanggung-tanggung, dirinya meraih tiga gelar sekaligus di sana, yakni magister Hubungan Internasional, Ilmu Politik, dan doktor Ilmu Politik.
Adapun, berita duka berpulangnya Salim Said pertama kali dikabarkan oleh sang istri, Herawaty, melalui pesan singkat yang diterima sejumlah wartawan di Jakarta, Sabtu. Jenazah almarhum Salim Said disemayamkan di rumah duka di Jalan Redaksi Nomor 149, Kompleks Wartawan PWI, Cipinang, Jakarta Timur, dan rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/5/2024). (Frd)






