Editor Indonesia, Jakarta – Perumda Dharma Jaya terus menunjukkan peran strategisnya dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus memperluas cakupan bisnis komersial.
Direktur Utama Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman, memaparkan pencapaian bisnis dan arah transformasi perusahaan dalam forum Balkoters Talk bertajuk “Menilik Transformasi Bisnis Dharma Jaya untuk Ketahanan Pangan Jakarta” di Pressroom Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025).
Raditya menyebut dalam dua tahun terakhir, unit bisnis komersial Dharma Jaya tumbuh signifikan hingga 190%.
“Secara e-commerce kami sudah ada di Tokopedia, Shopee, Blibli. Kami juga punya 100 mitra Horeca, 350 pelanggan di general trade, dan sekitar 95 pelanggan di wholesale,” jelasnya.
Produk Dharma Jaya kini semakin mudah dijangkau masyarakat, baik melalui pasar modern seperti Transmart, Food Hall, Hero, Tip Top, Mitra, maupun platform digital.
“InsyaAllah daging di sana mayoritas dari Dharma Jaya. Tidak perlu khawatir, higienis dan halal sudah terjamin serta tersertifikasi,” tegas Raditya.
Selain memperluas pasar, Dharma Jaya juga bersinergi dengan 66 UMKM aktif dan 72 reseller aktif. Bahkan, Dharma Jaya sudah menandatangani kerja sama dengan asosiasi pedagang kaki lima di Jakarta untuk memperluas akses pasar rakyat.
Transformasi Hijau dan Energi Terbarukan
Raditya menekankan transformasi Dharma Jaya tidak hanya berorientasi pada ekspansi komersial, tetapi juga berlandaskan prinsip keberlanjutan.
Salah satunya, pemanfaatan lahan di Cakung seluas 1,2 hektare untuk ecopark, nursery, urban farming, dan greenhouse.
“Kami juga akan memanfaatkan energi surya. Lahan luas, termasuk atap kandang, bisa dipasang solar panel untuk menekan biaya listrik,” ujarnya.
Peran Penting Stabilkan Harga Pangan
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim, menilai kontribusi Dharma Jaya sangat vital dalam menjaga harga pangan tetap stabil.
“Saat harga ayam sempat melonjak hingga Rp48.000 per kilogram, Dharma Jaya tetap menjual Rp35.000 per kilogram,” ungkap Afni.
Menurutnya, peran Dharma Jaya dilandasi Pergub Nomor 22 Tahun 2018 yang menempatkan BUMD tersebut sebagai operator utama program subsidi pangan Jakarta.
Afni berharap transformasi ini tidak hanya menjaga ketersediaan pangan dan keuntungan, tetapi juga bisa memberikan dividen kepada Pemprov DKI Jakarta.
“Mudah-mudahan Dharma Jaya ke depan makin untung dan bisa menyetor dividen bagi Pemprov,” katanya. (Sar)
Baca Juga: Perumda Dharma Jaya Gelar Uji Coba Makanan Bergizi Gratis Pertama di Tingkat SMA