Editor Indonesia, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa negara-negara anggota NATO sebaiknya menembak jatuh pesawat tempur Rusia jika melanggar wilayah udara mereka. Sikap itu ia sampaikan saat bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, Selasa (23/9).
“Ya, saya mendukung,” kata Trump ketika ditanya langsung apakah NATO perlu menembak jet Rusia.
Dalam unggahan di media sosial, Trump juga mengekspresikan keyakinan bahwa Ukraina, dengan sokongan Uni Eropa, bukan hanya bisa bertahan, tapi juga berpeluang merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia sejak invasi 2022. Ia menilai saat ini Rusia tengah menghadapi “masalah ekonomi besar.”
Meski begitu, Trump tetap menekankan bahwa Eropa harus memikul beban lebih besar dalam menekan Moskow. Ia juga enggan memastikan apakah AS akan benar-benar ikut serta jika terjadi konfrontasi langsung dengan Rusia, dengan alasan “tergantung situasi.”
Pernyataan Trump ini muncul di tengah meningkatnya insiden pelanggaran udara oleh Rusia di kawasan Eropa Timur. Bulan ini, NATO menembak jatuh drone Rusia yang masuk ke wilayah Polandia, sementara pekan lalu jet Rusia terdeteksi di langit Estonia selama 12 menit.
Presiden Latvia Edgars Rinkevics bahkan mendesak NATO untuk lebih tegas. “Jika Rusia terus melanggar, opsi tembak terbuka bisa dipertimbangkan,” katanya.
Zelenskiy menyambut positif sikap Trump yang dinilai lebih simpatik terhadap Kyiv. Namun, Trump menyebut pembahasan soal jaminan keamanan pascaperang bagi Ukraina masih terlalu dini.
Selain soal militer, Trump juga menekan negara-negara Eropa agar menghentikan pembelian energi dari Rusia. Menurutnya, langkah itu penting jika mereka ingin AS mengambil posisi lebih keras terhadap Moskow.
Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan Uni Eropa sudah memangkas impor gas Rusia secara signifikan dan menargetkan penghentian penuh pada 2027. (Frd)
