Editor Indonesia, Jakarta — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan tidak akan mencalonkan diri sebagai wakil presiden dalam pemilihan umum (pemilu) 2028. Pernyataan ini disampaikan di tengah munculnya dorongan dari sebagian pendukungnya yang berusaha mencari celah konstitusional agar Trump dapat kembali menduduki jabatan presiden untuk ketiga kalinya.
“Itu terlalu konyol,” ujar Trump saat berbicara kepada wartawan, Senin (27/10), ketika ditanya apakah ia mempertimbangkan kemungkinan menjadi calon wakil presiden.
Sebelumnya, sejumlah pendukung Trump mewacanakan skenario politik di mana kandidat lain maju sebagai calon presiden dengan menunjuk Trump sebagai cawapres. Setelah memenangkan pemilu, kandidat tersebut disebut akan mengundurkan diri, sehingga posisi presiden otomatis diisi kembali oleh Trump.
Wacana ini muncul sebagai upaya mengakali batasan konstitusi AS yang secara tegas melarang seseorang menjabat sebagai presiden lebih dari dua periode. Meskipun demikian, para ahli hukum menilai skenario tersebut tidak mungkin lolos dari uji konstitusionalitas.
Trump sendiri belum sepenuhnya menutup kemungkinan untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden, meski langkah tersebut bertentangan dengan Amandemen ke-22 Konstitusi AS.
“Kita lihat saja nanti. Tapi saya pikir Partai Republik punya banyak kandidat kuat,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Trump menyebut beberapa nama potensial dari Partai Republik untuk pemilu mendatang, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio — yang turut serta dalam perjalanan tersebut — serta Wakil Presiden JD Vance. (Har)
