Editor Indonesia, Jakarta – Musyawarah Nasional (Munas) II Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) resmi menetapkan Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) sebagai Ketua Umum DPP JATTI periode 2025–2029. Penetapan ini berlangsung di Grand Paragon Hotel, Jakarta, Sabtu–Ahad, 27–28 September 2025, dan dihadiri ratusan alumni dari berbagai wilayah Indonesia.
UBN kembali dipercaya memimpin JATTI untuk kali kedua, setelah sebelumnya juga menakhodai organisasi para alumni perguruan tinggi Timur Tengah tersebut. Dalam forum yang sama, KH Dede Muharam ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pembina JATTI.
Kepada media, UBN menegaskan bahwa JATTI akan diposisikan sebagai lembaga strategis yang berperan menghadirkan solusi di tengah tantangan umat dan bangsa.
“Kita tidak bikin ormas baru. Kita tidak menjadi partai politik baru. Kita menjadi nafas kehidupan di tengah keresahan. Masalah spiritual, keimanan, hingga maraknya kemunkaran adalah tanggung jawab kita sebagai lembaga amar makruf nahi munkar,” tegas UBN.
Ia menambahkan, JATTI tidak sekadar mengejar jumlah anggota, tetapi lebih pada kesiapan kader untuk berkorban dengan waktu, tenaga, dan ilmu. Agenda utama kepengurusan baru adalah kaderisasi dengan target merekrut 100 calon pemimpin.
Selain penguatan kader, JATTI juga akan bergerak di bidang ekonomi, kesejahteraan, dan diplomasi kemanusiaan global. UBN berharap kontribusi JATTI dapat memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional.
“Mudah-mudahan Indonesia bisa menjadi episentrum bagi dunia Islam. Karena itu, kerja-kerja JATTI ke depan akan mengarah ke dunia Islam. Kami akan lakukan kerja besar, mohon doanya,” ujarnya.
Munas II JATTI mengusung tema “Meneguhkan Solidaritas, Mengawal Peradaban, Mewujudkan Indonesia Emas 2045.” Forum ini meneguhkan komitmen JATTI sebagai wadah alumni Timur Tengah untuk berperan strategis dalam pengembangan ilmu, solidaritas umat, dan pembangunan bangsa menuju visi Indonesia Emas.
Selain penetapan kepemimpinan baru, Munas II juga menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, baik internal maupun eksternal. Di antaranya penguatan ukhuwah lintas generasi, kaderisasi modern, forum ilmiah, serta pelatihan kepemimpinan bagi dai muda agar tampil sebagai ulama, akademisi, diplomat, pengusaha, dan penggerak masyarakat.
Dalam aspek kebangsaan, JATTI meneguhkan perannya sebagai penopang bangsa yang menjunjung Pancasila, UUD 1945, dan NKRI dalam bingkai Islam rahmatan lil ‘alamin. Alumni Timur Tengah juga bertekad aktif dalam pembangunan moral, pendidikan, sosial, dan ekonomi, termasuk di daerah 3T.
Sementara di tingkat global, JATTI menegaskan posisinya sebagai jembatan peradaban antara Indonesia dan dunia Islam melalui kerja sama akademik, riset, budaya, dan diplomasi. JATTI juga menyuarakan komitmennya pada isu kemanusiaan internasional, termasuk perjuangan kemerdekaan Palestina, resolusi konflik, dialog antaragama, serta solidaritas kemanusiaan.
Dengan demikian, Munas II JATTI menegaskan arah baru organisasi sebagai wadah alumni Timur Tengah yang berperan nyata bagi umat, bangsa, dan dunia. (Har)
Baca Juga: Munas II JATTI 2025: Alumni Timur Tengah Didorong Perkuat Peran Ekonomi dan Dakwah











