Jabodetabek

Warga Kecewa, 300 Hari Supian Suri Tak Bawa Perubahan di Depok

×

Warga Kecewa, 300 Hari Supian Suri Tak Bawa Perubahan di Depok

Sebarkan artikel ini
Warga Kecewa, 300 Hari Supian Suri Tak Bawa Perubahan di Depok
Penanganan sampah di Pasar Cisalak Depok tidak ada terobosan, picu bau tak sedap bagi warga sekitar, Ahad (12/10)/dok.Editor Indonesia-Kisar
Warga Kecewa, 300 Hari Supian Suri Tak Bawa Perubahan di Depok

Editor Indonesia, Depok — Menjelang genap satu tahun masa kerja Wali Kota Depok Supian Suri dan Wakilnya, Chandra Rahmansyah, warga menilai kinerja keduanya masih minim terobosan.

“Belum ada langkah konkret meski sudah sembilan bulan atau sekitar 300 hari menjabat,” kata Anto, salah satu pedagang di Pasar Cisalak, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Minggu (12/10/2025).

Anto menyoroti penanganan sampah di Pasar Cisalak yang hingga kini belum maksimal. Menurutnya, Wali Kota dan wakilnya seharusnya menjadikan persoalan sampah sebagai prioritas utama.
“Sejak dilantik pada 20 Februari 2025, semestinya mereka gencar menuntaskan persoalan sampah. Tapi sampai hari ini tidak ada fokus sama sekali,” ujarnya.

Tempat Penampungan Sampah (TPS) Pasar Cisalak setiap hari dipenuhi tumpukan sampah hingga meluber ke badan jalan, menimbulkan bau menyengat.
“Warga, pedagang, dan pengunjung sering kali menutup hidung karena bau busuk. Kami harap Pemkot Depok segera menindaklanjuti masalah ini,” tambahnya.

Warga Kecewa, 300 Hari Supian Suri Tak Bawa Perubahan di Depok

Selain masalah sampah, tata kelola Pasar Cisalak juga menjadi sorotan. Anto menyebut banyak bagian bangunan pasar berlantai empat yang rusak dan bocor. Padahal pasar tersebut dibangun menggunakan APBD Kota Depok senilai Rp168 miliar pada tahun 2016.

“Bangunan rusak karena tidak dikelola dengan baik. Padahal ini aset besar daerah,” tegasnya.

Summi, pedagang lainnya, mengeluhkan bau busuk dari TPS yang terhembus angin hingga masuk ke dalam pasar. Akibatnya, banyak pedagang memilih menutup kios mereka.
“Dari 1.300 kios, hanya sekitar 600 yang masih aktif. Sisanya 700 kios kosong. Bau sampah bikin pelanggan enggan datang,” keluhnya.

Summi menilai tata kelola pasar sangat mendesak untuk dibenahi. “Wali Kota harus serius. Pasar ini sudah seperti bom waktu: kumuh, bau, dan berpotensi membahayakan warga sekitar,” ujarnya.

Ia juga menyoroti banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di badan jalan karena tak mendapat perhatian dari pemerintah kota.
“Nasib pedagang dalam pasar maupun di luar harus dipikirkan. Tapi sejauh ini belum ada langkah pasti dari Wali Kota,” tambahnya.

Kepala Pasar Cisalak, Budi Haryanto, membenarkan bahwa lebih dari 50 persen kios kini kosong karena ditinggalkan pedagang.
“Banyak pedagang memilih berjualan di luar pasar karena bau sampah. Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait agar pengangkutan sampah dilakukan rutin,” jelasnya.

Menurut Budi, sampah yang menumpuk di TPS bukan hanya dari pedagang, tetapi juga dari warga sekitar, termasuk Kelurahan Cisalak Pasar dan Mekarsari.
“Sampah ini sudah menjadi persoalan lintas wilayah. Harus ada kebijakan terpadu dari Pemkot,” tutupnya. (Kis)

Baca Juga: Miris! Pasar Kemiri Muka Depok Kumuh dan Bocor, Pedagang Jerit Minta Perhatian Wali Kota