Editor Indonesia, Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) mengungkap temuan mengejutkan terkait tren mainan kosmetik anak. Dalam paparan pada webinar bertajuk “Waspada Bahaya Mainan Kosmetik Anak”. BPOM menyatakan bahwa 85 persen mainan kosmetik anak yang beredar di Indonesia diimpor dari China, dan 8 persen berasal dari dalam negeri.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Mohamad Kashuri menjelaskan bahwa hasil pengawasan menunjukkan kandungan zat berbahaya pada produk tersebut.
“Kami menemukan penggunaan pewarna sintetik, senyawa golongan phthalate, formalin, hingga formaldehid yang berbahaya bagi kesehatan anak,” ujarnya dalam webinar yang digelar BPOM RI.
Kashuri menekankan bahwa mainan kosmetik ini sebenarnya tidak ditujukan untuk penggunaan manusia, melainkan hanya untuk boneka.
“Formaldehid yang menyentuh kulit anak dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan gangguan kesehatan serius,” tambahnya.
Mainan Kosmetik Anak Banyak Beredar di Jabodetabek, Denpasar, dan Surabaya
BPOM juga mencatat bahwa peredaran produk ini paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), serta Denpasar dan Surabaya.
Berikut jenis mainan kosmetik yang paling banyak ditemukan:
1. Lipstik/Lip Gloss & Eye Shadow – 32 produk
2. Shadow saja – 16 produk
3. Kutek (nail polish) – 12 produk
4. Kombinasi Lipstik/Lip Gloss, Eye Shadow, Blush On – 7 produk
5. Kombinasi serupa dalam format berbeda – 7 produk










