Editor Indonesia, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, wilayah Indonesia bagian selatan mulai masuk puncak musim kemarau 2024. Dalam beberapa hari terakhir, cuaca cerah mendominasi hampir di seluruh pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan bagian selatan.
“Kondisi ini merupakan hal yang lazim terjadi di bulan Agustus mengingat secara umum wilayah Indonesia bagian selatan masih berada dalam periode musim kemarau,” tulis BMKG dalam keterangan resminya,dikutip Sabtu (3/8/2024)
Meski demikian, dalam sepekan ke depan, beberapa wilayah Indonesia masih berpotensi diguyur hujan lebat dan angin kencang pada Sabtu (3/8/2024) hingga Kamis (8/8/2024). Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi alami hujan lebat dan angin kencang pada 3-8 Agustus 2024.
Penyebab cuaca ekstrem di musim kemarau 2024
BMKG mengatakan, kondisi cuaca ekstrem di musim kemarau 2024 itu dipicu oleh dinamika atmosfer di Indonesia, seperti Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin.
“Selain dari keberadaan Gelombang Kelvin yang dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah tersebut, daerah pertemuan dan perlambatan angin serta pengaruh lokal seperti labilitas udara yang kuat juga mendukung pertumbuhan awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan di wilayah Indonesia khususnya Indonesia bagian utara,” paparnya.
Aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang berpropagasi ke arah barat terpantau aktif di wilayah Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung dan Laut Andaman dalam sepekan ke depan.
Aktivitas Gelombang Kelvin juga diprakirakan aktif di Sumatera bagian selatan, Jawa bagian barat (6 hingga 8 Agustus 2024), Kalimantan, dan Sulawesi bagian utara (30 Juli hingga 2 Agustus 2024).
Selain itu, daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) juga terpantau memanjang di sebagian besar wilayah Indonesia. Sementara itu, terpantau juga daerah pertemuan angin (konfluensi) di beberapa wilayah perairan di Indonesia.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi. Adapun peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot terpantau di Laut Andaman, Samudra Hindia barat daya Sumatra, Laut Banda, Laut Arafuru, Laut Flores, Laut Timor dan perairan selatan Papua yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut.
Sementara itu, Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif skala lokal juga terdapat di Sumatera bagian utara, Banten, Jawa Barat, sebagian Kalimantan, Sebagian Sulawesi, Maluku Utara, dan sebagian besar Papua.
Berikut wilayah yang berpotensi alami hujan lebat dan angin kencang pada 3-8 Agustus 2024:
1. Potensi hujan lebat, petir, dan angin kencang
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua.
2. Potensi angin kencang
Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Selatan.
BMKG mengimbau agar masyarakat waspada dan mengantisipasi adanya potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah tersebut. Selain itu, khusus daerah bertopografi curam, bergunung, tebing, atau wilayah rawan longsor serta banjir untuk waspada terkait dampak yang diakibatkan cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan lainnya. (Frd)