Ekonomi

Dari Jejak Klasik ke Langkah Terakhir: Bata Hentikan Produksi Alas Kaki di Indonesia

×

Dari Jejak Klasik ke Langkah Terakhir: Bata Hentikan Produksi Alas Kaki di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Dari Jejak Klasik ke Langkah Terakhir: Bata Hentikan Produksi Alas Kaki di Indonesia
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta/dok.ist
Sepatu Bata hentikan produksi

Editor Indonesia, Jakarta — Setelah puluhan tahun menjadi ikon alas kaki di Tanah Air, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) resmi menghentikan kegiatan produksi alas kaki untuk kebutuhan sehari-hari. Keputusan strategis ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 25 September 2025.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis pada Kamis (9/10/2025), para pemegang saham menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, dengan menghapus secara resmi kegiatan usaha industri alas kaki dari daftar aktivitas utama perusahaan.

“Menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan untuk menghapus kegiatan usaha industri alat kaki untuk kebutuhan sehari-hari,” tulis manajemen BATA dalam keterbukaan informasi tersebut.

Pihak direksi juga diberi kuasa penuh untuk menindaklanjuti keputusan itu, termasuk menyusun ulang ketentuan dalam Anggaran Dasar (AD) Perseroan, mengurus perizinan baru, serta menyampaikan akta notaris perubahan kepada instansi berwenang.

Langkah ini menjadi penanda berakhirnya era kejayaan Bata sebagai produsen alas kaki domestik yang selama puluhan tahun identik dengan sepatu berkualitas untuk berbagai kalangan. Meski demikian, keputusan menghentikan produksi tidak berarti merek Bata akan sepenuhnya meninggalkan pasar Indonesia.

Sepatu Bata hentikan produksi

Dalam dokumen RUPSLB, disebutkan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menyesuaikan model bisnis dan arah strategis di masa depan. Dengan demikian, Bata masih akan melanjutkan aktivitas bisnisnya di Indonesia, namun dengan fokus yang berbeda dari sebelumnya.

Langkah restrukturisasi tersebut diambil di tengah tekanan berat yang melanda sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional. Industri alas kaki lokal dalam beberapa tahun terakhir menghadapi persaingan ketat dari produk impor yang lebih murah serta pergeseran peta pasar yang kini didominasi oleh peritel dan distributor besar, bukan lagi produsen lokal. (Did)

Baca Juga: Terus Merugi, Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup