Editor Indonesia, Morowali Utara – Di balik rimbunnya hutan Morowali Utara, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menyalakan obor dakwah. Mereka menembus pedalaman suku Tau Taa Wana untuk membangun kampung baru bernama Gunung Tua — awal peradaban baru di tengah hutan.
Di sanalah DDII Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, kembali menyalakan obor dakwah. Melalui ekspedisi dakwah pedalaman, Dewan Dakwah mendatangi masyarakat suku terasing di wilayah terpencil Kabupaten Morowali Utara.
Rabu, 17 September 2025, rombongan yang dipimpin Ustadz Sigit, Da’i Pedalaman Morowali Utara, berangkat dari sekretariat Dewan Dakwah. Lebih dari lima motor dan satu mobil logistik melaju menembus jalan berbatu, menyeberangi Sungai Bongka, hingga mendaki tanjakan tanah merah yang licin dan curam—perjalanan panjang yang tak jarang membuat motor terjatuh.
Menjelang sore hari, rombongan akhirnya tiba di wilayah binaan baru yang mereka beri nama “Tungku Tua” atau “Gunung Tua.”
Penduduk di Gunung Tua adalah bagian dari suku Tau Taa Wana, suku pedalaman yang sebelumnya belum berkampung. Beberapa gubuk sederhana berukuran 3×3 meter berdiri menyambut kedatangan Ustadz Sigit dan tim—tanda kesiapan mereka untuk memulai hidup baru dalam bimbingan.
“Alhamdulillah, mereka mau diajak berkampung dan bermasyarakat,” ujar Ustadz Sigit dengan rasa haru.

Gunung Tua kini menjadi wilayah binaan kelima Dewan Dakwah Morowali Utara, setelah Ngoyo, Lambentana, dan Uemalingku.
Pembinaan dimulai dari hal paling dasar: pembukaan lahan, perataan tanah untuk rumah dan sekolah, hingga pembangunan akses jalan menuju perkampungan. Namun misi ini tak berhenti di situ. Dakwah yang dijalankan bukan sekadar mengajarkan Islam, tetapi membangun peradaban baru bagi masyarakat pedalaman.
“Dengan pembinaan ini, kami ingin mewujudkan agar masyarakat Gunung Tua bisa berkampung, hidup layak sesuai konstitusi, dan terpenuhi kebutuhan sandang, pangan, serta papan mereka. Mereka semua anak bangsa yang wajib kita rangkul,” tegas Ustadz Sigit, yang telah lebih dari 20 tahun mengabdi di pedalaman Morowali Utara.
Pada 23 September 2025, dua da’i muda — Angga Wirawinata dan Raja Kalamahu — tiba di Gunung Tua untuk menetap dan membina masyarakat di sana. Mereka akan menjadi perintis dakwah di kampung baru tersebut, menanamkan nilai-nilai iman, pendidikan, dan kebersamaan.
Ekspedisi dakwah ke Gunung Tua merupakan bagian dari program rutin Dewan Dakwah Morowali Utara dalam membina masyarakat pedalaman di bidang keagamaan, pendidikan, dan sosial. Dengan dukungan mitra dan donatur, Dewan Dakwah berkomitmen mewujudkan kehidupan yang lebih baik — menghadirkan rumah layak, tempat ibadah, dan sekolah bagi anak-anak pedalaman agar mereka mengenal dunia luar.
Gunung Tua kini menjadi saksi hidup bagaimana dakwah bukan sekadar kata, tetapi tindakan nyata membangun manusia dan peradaban dari pedalaman. (RO)