Pendidikan

Generasi Malas Karena Gadget, Anggota DPR RI Ingatkan Pentingnya Pendidikan Karakter

×

Generasi Malas Karena Gadget, Anggota DPR RI Ingatkan Pentingnya Pendidikan Karakter

Sebarkan artikel ini
Generasi Malas Gara-Gara Gadget, Anggota DPR RI Ingatkan Pentingnya Pendidikan Karakter
Anggota DPR RI Komisi X, Abdul Fikri Faqih, saat presentasi “Work Shop 7 Karakter Anak Indonesia” di Bahari Inn Hotel, Tegal, Sabtu (6/9)/dok. Editor Indonesia-Supar
Generasi Malas karena Gadget, Anggota DPR RI Ingatkan Pentingnya Pendidikan Karakter

Editor Indonesia, Tegal — Pendidikan karakter bagi anak-anak dinilai semakin penting di tengah derasnya arus kemajuan teknologi. Jika tidak disikapi dengan sistem pendidikan yang tepat, kondisi ini bisa berbahaya bagi tumbuh kembang generasi muda.

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, saat menjadi narasumber utama dalam acara Workshop 7 Karakter Anak Indonesia yang digelar di Bahari Inn Hotel, Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (6/8/2025). Kegiatan ini merupakan kolaborasi Komisi X DPR RI dengan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Tujuh karakter yang digagas meliputi: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat bergizi, gemar belajar, dan bermasyarakat.

“Kalau kondisi kehidupan anak-anak di lapangan saat ini, di mana kemajuan teknologi begitu pesat tidak disikapi dengan baik, dampaknya sangat berbahaya meskipun terlihat sederhana,” ujar Fikri.

Generasi Malas karena Gadget, Anggota DPR RI Ingatkan Pentingnya Pendidikan Karakter

Ia mencontohkan kebiasaan sederhana seperti bangun pagi. Menurutnya, banyak anak-anak kini sulit melakukannya karena larut bermain gawai hingga tengah malam. “Jangan-jangan ada anak yang sebenarnya cerdas, tapi menjadi bodoh karena bangun kesiangan dan kehilangan waktu untuk beraktivitas positif secara maksimal,” jelas Fikri.

Politisi PKS dari Daerah Pemilihan IX Jawa Tengah itu juga menyoroti fenomena “generasi malas gerak (mager)”. Anak-anak lebih suka diam di tempat karena asyik dengan ponsel, sehingga mengabaikan aktivitas fisik maupun interaksi sosial.

Selain itu, pola makan anak-anak juga menjadi perhatian. “Belum tentu anak dari keluarga mampu bisa mengonsumsi makanan bergizi. Kadang mereka lebih memilih makanan modern yang sedang tren, padahal minim nutrisi,” tegasnya.

Senada dengan itu, Widya Prada Direktorat Sekolah Dasar Kemendikdasmen, Min Hajul Ngabidin, menambahkan bahwa anak-anak kini cenderung individualistis akibat kemajuan teknologi. “Mereka lebih peduli pada diri sendiri ketimbang lingkungan sekitar. Karena itu, pendidikan bukan hanya soal kecerdasan, tapi juga pembentukan karakter dan kepribadian yang kuat,” ungkapnya.

Workshop ini diikuti para guru serta praktisi pendidikan dari Kabupaten/Kota Tegal dan Brebes. (Sup)

Baca Juga:Islamic Centre Depok Jadi Pioner Pendidikan Digital Remaja