Editor Indonesia, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa pembahasan kelanjutan proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya kembali bergulir dan akan segera memasuki tahap studi bersama dengan pihak China.
Kepastian ini disampaikan oleh Juru Bicara Kemenhub, Elba Damhuri, yang mengonfirmasi bahwa proyek ambisius yang telah lama menjadi wacana ini masih dalam tahap pendalaman melalui studi. Meskipun demikian, Elba belum bersedia mengungkapkan detail pihak-pihak yang terlibat dalam studi tersebut.
“Kita masih bahas dan dalami,” ujar Elba, sebagaimana dikutip dari Bloomberg Technoz, Selasa (27/5/2025).
Lebih lanjut, Elba menegaskan bahwa Kemenhub membuka lebar peluang bagi partisipasi investor swasta melalui berbagai skema pendanaan kreatif. Langkah ini diambil sebagai respons atas arahan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi yang secara tegas meminta agar proyek strategis ini tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Menhub sudah menyampaikan pembiayaan tidak dari APBN, [tetapi] dicari dari creative financing. Swasta yang handle ini,” tegasnya.
Rencana kelanjutan proyek kereta cepat hingga Surabaya ini sebelumnya telah diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Pernyataan tersebut disampaikan saat menanggapi pertanyaan mengenai potensi investasi China di sektor perkeretaapian, yang menjadi salah satu agenda pembahasan penting selama kunjungan Perdana Menteri Li Qiang ke Indonesia pada akhir pekan lalu.
“Studi, studi (kereta cepat) Bandung—Surabaya. Studi dahulu, studi,” ujar Airlangga di sela-sela acara Indonesia-China Business Reception 2025 di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).
Kendati demikian, Airlangga belum memberikan kepastian mengenai format kereta yang akan digunakan, apakah tetap kereta cepat atau semi cepat. Pemerintah masih menunggu hasil kajian yang akan dilakukan untuk menentukan opsi yang paling optimal. Selain itu, Airlangga juga mengindikasikan bahwa konsorsium untuk menggarap proyek ini belum terbentuk secara resmi. “Belum diputuskan,” katanya.
Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah menyampaikan bahwa perpanjangan jalur Kereta Cepat Jakarta—Bandung (KCJB) hingga Surabaya memang masih dalam tahap studi kelayakan, menyusul pra-studi yang telah dilakukan pemerintah pada tahun sebelumnya.
Proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya sendiri telah tercantum dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 296/2020 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional.
Pada awal tahun 2024, sempat muncul wacana bahwa pengembangan proyek ini akan difokuskan pada jalur hingga Yogyakarta terlebih dahulu sebagai tahap awal, mengingat keterbatasan waktu dan biaya jika langsung menuju Surabaya.
Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, saat itu menjelaskan, “Sekarang sedang penggodokan untuk perencanaan. Ada kemungkinan jalurnya dibangun sampai Yogyakarta dahulu. Kalau (langsung) sampai ke Surabaya (terkendala) masalah waktu dan biaya.”
Meskipun demikian, Dwiyana enggan membeberkan secara detail wilayah mana saja yang akan dilalui oleh proyek megah ini untuk menghindari potensi spekulasi dan kenaikan harga tanah. (Her)









