Editor Indonesia, Jakarta – Istilah Morning surge mungkin masih terdengar asing di telinga banyak orang. Ini adalah kondisi ketika tekanan darah meningkat di pagi hari. Banyak yang menganggap bahwa kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung. Namun, apakah anggapan tersebut benar adanya?
Banyak kasus serangan jantung terjadi pada pagi hari. Beberapa penelitian menemukan kaitan kasus ini dengan tingginya tekanan darah ketika bangun pagi atau yang sering disebut sebagai morning surge. Kondisi dehidrasi juga mempengaruhi besarnya peluang terjadi serangan jantung saat pagi.
Selain mendapati peningkatan risiko, para peneliti menemukan bahwa serangan jantung pada pagi hari dapat memicu kerusakan lebih banyak pada jantung ketimbang yang terjadi di waktu lain. Tak hanya serangan jantung, morning surge juga dikaitkan dengan kasus stroke yang banyak pula terjadi saat pagi, yaitu antara pukul 6 pagi dan tengah hari.
Tekanan darah umumnya turun saat tidur seiring dengan turunnya hormon stres. Sesaat sebelum bangun, kadarnya akan perlahan kembali ke titik semula karena otak melepaskan hormon stres ke aliran darah. Level tekanan darah biasanya mencapai puncaknya pada tengah hari. Menjelang petang, tekanan darah akan menurun lagi. Itu siklus normal tekanan darah pada setiap orang.
Namun ada kemungkinan terjadi abnormalitas pada pola tekanan darah itu. Salah satunya adalah morning surge atau morning hypertension, yakni kondisi ketika tekanan darah meningkat melebihi batas normal pada pagi hari saat bangun. Kondisi itu bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung dan kerusakan otak.
Bukan hanya orang dengan tekanan darah tinggi yang berisiko mengalami tekanan darah tinggi di pagi hari.. Mereka yang tekanan darahnya terkontrol juga bisa terkena morning surge hingga serangan jantung.
Mengutip dari Alodokter, Penyebab terjadinya morning surge sejauh ini belum diketahui secara pasti. Namun, peningkatan tekanan darah di pagi hari karena morning surge diduga berkaitan dengan irama sirkadian atau pengatur siklus tidur alami tubuh yang berpusat di otak.
Saat bangun tidur, otak akan melepaskan beberapa macam hormon, seperti kortisol, epinefrin, dan norepinefrin. Pelepasan hormon-hormon tersebutlah yang diduga menjadi penyebab meningkatnya tekanan darah di pagi hari.
Selain karena pelepasan hormon di pagi hari, beberapa studi juga menunjukkan bahwa faktor tertentu, seperti stres, konsumsi garam yang berlebihan, kebiasaan merokok, atau kurang tidur, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya morning surge.
Fakta Tentang Morning Surge dan Kaitannya dengan Serangan Jantung
Morning surge sebetulnya bukanlah suatu penyakit, melainkan mekanisme alami tubuh untuk bersiap menjalani aktivitas setelah bangun tidur. Oleh karena itu, tekanan darah yang tinggi di pagi hari umumnya tidak berbahaya, biasanya akan turun kembali di siang hari.
Akan tetapi, morning surge bisa berbahaya pada orang yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkontrol. Ketika tekanan darah tinggi tidak terkontrol, kondisi ini cenderung akan semakin parah di pagi hari saat baru bangun tidur, tepatnya ketika terjadi morning surge.
Tekanan darah yang sangat tinggi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada aliran darah atau bahkan pecahnya pembuluh darah di dalam organ-organ tubuh. Nah, hal itulah yang kemudian bisa menyebabkan serangan jantung.
Ciri-Ciri Serangan Jantung di Pagi Hari
Serangan jantung pada pagi hari berpotensi fatal karena terjadi tiba-tiba dan sering kali tak bisa mendapat pertolongan segera. Terdapat beberapa ciri serangan jantung saat pagi hari yang membutuhkan perhatian:
1. Sakit kepala parah
2. Dada terasa sakit atau nyeri seperti tertekan atau diremas
3. Kesemutan pada lengan hingga wajah
4. Kelelahan ekstrem
5. Berkeringat
6. Susah bernapas/sesak napas
7. Sakit perut/mual
8. Kehilangan kesadaran
Mencegah Terjadinya Serangan Jantung Akibat Morning Surge
Untuk mengurangi risiko terjadinya serangan jantung di pagi hari ketika tubuh mengalami morning surge, Anda perlu menjaga tekanan darah tetap stabil dengan beberapa cara berikut ini:
1. Melakukan olahraga secara rutin dan teratur
2. Menjalani pola makan bergizi seimbang
3. Membatasi asupan garam harian, yakni tidak lebih dari 2 sendok teh per hari
4. Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein
5. Menjauhi rokok ataupun asap rokok
6. Beristirahat yang cukup
7. Mengelola stres dengan baik
Selain itu, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter untuk mengukur tekanan darah, dan menilai apakah Anda berisiko mengalami penyakit jantung. Selain di tempat praktek dokter, pemeriksaan tekanan darah juga bisa Anda lakukan di rumah dengan menggunakan tensimeter.
Jika dari hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa Anda memiliki tekanan darah tinggi atau berisiko terkena penyakit jantung, dokter akan memberikan obat-obatan, seperti obat antihipertensi, untuk mengatasi kondisi yang Anda derita sekaligus mencegah terjadinya komplikasi ketika tubuh Anda mengalami morning surge. (Frd)