Gaya Hidup

Pameran Pop Fractal Art Suanjaya Kencut: Perpaduan Tradisi Bali dan Seni Modern

×

Pameran Pop Fractal Art Suanjaya Kencut: Perpaduan Tradisi Bali dan Seni Modern

Sebarkan artikel ini
Pameran Pop Fractal Art Suanjaya Kencut: Perpaduan Tradisi Bali dan Seni Modern
Pengunjung pameran Pop Fractal Art Suanjaya Kencut/dok.Editor Indonesia-Tim

Editor Indonesia, Jakarta – Pameran seni Pop Fractal Art karya Suanjaya Kencut resmi dibuka, menghadirkan perpaduan unik antara keindahan motif tradisional Bali dan eksplorasi seni rupa modern. Dalam pameran ini, Suanjaya Kencut menyajikan karya-karya yang memukau dengan pengulangan motif, figur boneka bertumpuk, serta kontras warna dinamis. Semua elemen tersebut mengundang pengunjung untuk merenungkan realitas sosial dan emosi di era modern.

Aan, seorang sitter yang terlibat dalam pameran, memberikan pandangannya tentang eksplorasi terbaru Suanjaya Kencut. “Untuk pameran kali ini, senimannya lebih fokus pada motif kain-kain di badannya. Jika sebelumnya figur-figur itu dilengkapi berbagai konsep yang dijelaskan, sekarang eksplorasinya lebih menitikberatkan pada motifnya saja,” jelas Aan.

Ia menambahkan bahwa beberapa motif kain yang digunakan dalam karya ini memiliki ciri khas Bali, seperti motif hitam putih yang sering digunakan untuk membalut pohon dalam tradisi Bali.

“Genrenya bisa dibilang pop karena eksplorasi visualnya yang kuat dan dekat dengan budaya kontemporer,” lanjutnya.

Perpaduan Tradisi dan Modernitas

Pameran ini mengangkat akar budaya Bali, menampilkan ornamen tradisional, pola kain upacara adat, dan simbolisme dari pertunjukan Barong-Rangda. Semua unsur tersebut dikombinasikan dengan sentuhan seni modern, menciptakan karya yang merefleksikan siklus kehidupan dan realitas sosial yang saling terkait meskipun tampak terfragmentasi.

Melalui visual repetitif, Suanjaya Kencut menggambarkan kehidupan manusia di era modern. Karya-karyanya mencerminkan identitas yang sering terasa terpecah, emosi yang sulit diungkapkan, serta dominasi simbolisme semu dalam interaksi sosial.

“Kencut ingin pengunjung tidak hanya melihat seni, tetapi juga merenungkan identitas dan emosi mereka dalam konteks kehidupan sosial yang kompleks,” ungkap Aan.

Pameran Pop Fractal Art akan berlangsung hingga 31 Desember 2024 di Jakarta Selatan. Pameran ini menjadi kesempatan istimewa bagi para pecinta seni untuk menyaksikan kolaborasi antara tradisi budaya Bali dan seni visual modern yang penuh warna.

Karya-karya Suanjaya Kencut selalu memberikan perspektif baru yang menarik dalam dunia seni rupa. Jangan lewatkan pengalaman ini, dan nantikan eksplorasi terbaru sang seniman di masa mendatang. (Tim)