Ekonomi

Perbanas Dampingi Rose Sari Bakery, Omzet Naik 400%

×

Perbanas Dampingi Rose Sari Bakery, Omzet Naik 400%

Sebarkan artikel ini
Perbanas Dampingi Rose Sari Bakery, Omzet Naik 400%
Tim IKPIA-Perbanas yang memberikan pendampingan ke Rose Sari Bakery sehingga naik kelas/dok.Editor Indonesia/HO
Perbanas Dampingi Rose Sari Bakery, Omzet Naik 400%

Editor Indonesia, Bogor – Dari sebuah dapur sederhana di sudut perkampungan Bogor, aroma kue-kue hangat Rose Sari Bakery kini menjalar hingga ke layar gawai ribuan orang. Siapa sangka, usaha rumahan milik Ayu Herliana ini, mampu melonjakkan omzet hingga 400 persen berkat pendampingan dari Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas (IKPIA-Perbanas), melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) 2025.

Program yang didanai hibah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikti Saintek ini menjadi jalan bagi Ayu untuk keluar dari keterbatasan. Sebelum pendampingan, Rose Sari Bakery hanya melayani pesanan dari tetangga dengan pencatatan manual dan pemasaran mulut ke mulut.

Perubahan mulai terasa ketika tim dosen Perbanas datang. Ayu mendapat pelatihan intensif, mulai dari manajemen keuangan, strategi pemasaran digital, hingga penggunaan peralatan produksi modern. Di bidang akuntansi, Laras Rayi Saraswati, M.Ak., mendampingi langsung Ayu menyusun laporan arus kas, menghitung modal, dan membuat laporan laba-rugi bulanan. Dari situ, Ayu belajar membaca kondisi finansial usahanya secara lebih jelas, lalu menyesuaikan harga produk dengan tepat.

Perbanas Dampingi Rose Sari Bakery, Omzet Naik 400%

Transformasi terbesar justru hadir dari dunia digital. Dengan arahan Chicilia Nova Yatna, M.Sc., Ayu memberanikan diri memanfaatkan Instagram dan TikTok. Hasilnya mengejutkan: sebuah video pembuatan nastar premium yang ia unggah mendadak viral, ditonton lebih dari 500 ribu kali dalam seminggu. Akun @rosesaribakery kini memiliki puluhan ribu pengikut, dengan tingkat konversi penjualan mencapai 15 persen.

Lonjakan permintaan itu mengubah segalanya. Omzet Rose Sari Bakery yang sebelumnya hanya sekitar Rp5 juta per bulan kini menembus angka Rp20 juta. Bahkan, Ayu mampu memberdayakan empat tetangganya untuk membantu di bagian produksi dan pengemasan.

“Kesuksesan Rose Sari Bakery menunjukkan bahwa UMKM bisa naik kelas ketika didukung pembinaan, manajemen yang tepat, serta keberanian beradaptasi dengan teknologi,” ujar Rizal Mawardi, M.Ak., ketua tim PKM Perbanas.

Bagi Perbanas, capaian ini menjadi bukti nyata implementasi tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Kampus ini berkomitmen terus menghadirkan program-program edukatif yang relevan dengan kebutuhan UMKM agar semakin banyak pelaku usaha kecil mampu bersaing di era digital.

Kini, kisah Rose Sari Bakery menjadi inspirasi. Bahwa dengan konsistensi menjaga kualitas, keberanian memanfaatkan teknologi, dan pencatatan keuangan yang rapi, usaha kecil bisa berkembang pesat. Dari dapur sederhana, jalan menuju pasar nasional—bahkan internasional—bukan lagi sekadar mimpi. (Did)

Baca Juga: Warman: Restoran Warteg Modern di Bogor dengan Konsep Nyaman dan Menu Variatif