Editor Indonesia, Jakarta – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memastikan fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara, akan kembali beroperasi secara bertahap dengan teknologi yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjamin bahwa proses pengolahan sampah di RDF Rorotan tidak akan menimbulkan bau tidak sedap ke permukiman warga.
“Seluruh proses perbaikan kami lakukan secara menyeluruh. Kami menambahkan tiga unit deodorizer untuk mengendalikan potensi kebauan, masing-masing ditempatkan di area proses, gudang produk, dan area residu,” ujar Asep dalam keterangannya dikutip, Senin (14/7).
DLH DKI juga melengkapi fasilitas ini dengan sistem pengendalian emisi gas buang. Perangkat tersebut meliputi baghouse filter untuk menyaring partikel debu, wet scrubber kedua untuk menghilangkan polutan gas, serta wet electrostatic precipitator yang berfungsi menangkap partikulat halus dan kabut pada gas buang.
Tak hanya itu, RDF Rorotan kini dilengkapi carbon active guna menyerap senyawa kimia berbahaya, serta penambahan induced draft fan kedua untuk mengoptimalkan aliran gas menuju cerobong.
“Dua alat lama juga kami modifikasi, yaitu wet scrubber dan cerobong, agar emisi yang dilepaskan benar-benar aman dan memenuhi baku mutu lingkungan,” tambah Asep.
Penguatan sistem ini dilakukan sebagai langkah DLH DKI dalam mewujudkan pengelolaan sampah kota yang modern, aman, efisien, dan berkelanjutan, tanpa menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar.
“Melalui teknologi dan sistem pengendalian yang diperkuat, kami berharap RDF Plant Rorotan bisa menjadi contoh pengelolaan sampah modern di wilayah perkotaan Indonesia,” tutup Asep. (Sar)










