PolhukamPolitik

Ribuan Mahasiswa ITS Geruduk DPRD Jatim Sampaikan 4 Sikap Dukung Putusan MK

×

Ribuan Mahasiswa ITS Geruduk DPRD Jatim Sampaikan 4 Sikap Dukung Putusan MK

Sebarkan artikel ini
Ribuan Mahasiswa ITS Geruduk DPRD Jatim Sampaikan 4 Sikap Dukung Putusan MK
Mahasiswa ITS Surabaya turun ke jalan mendukung putusan MK, Jumat (23/8)/dok. nay-editor indonesia

Editor Indonesia, Surabaya – Ribuan mahasiswa ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya akhirnya turun ke jalan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 terkait Pemilihan Kepala Daerah.

Mahasiswa ITS yang biasanya adem-ayem ikut gerah melihat dinamika politik yang menihilkan kepentingan rakyat. Keluarga mahasiswa yang berasal dari ITS, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) berkumpul di bundaran kampus.

Dalam aksinya, keluarga mahasiswa ITS ini membawa sejumlah poster bertuliskan kecaman atas pengesahan revisi UU Pilkada. Diantaranya DPR Kacung Jokowi; Demi Tuhan Akan Kami Lawan; Birokrasi Dilarang Mengusik; Pilkada Bukan Hajatan Keluarga dan lainnya; The Downfall Mulyono dan sebagainya

Aksi ini dikomandani tiga Presiden BEM, yakni BEM ITS, Muhammad Dimas Fikri Alvian; Presiden BEM PENS dan Iwan Kuswani dan Presiden PPNS, Aygasta Firstya Alliyrahmanda, keluarga mahasiswa ITS ini membacakan empat pernyataan sikap.

Pertama, menolak revisi UU Pilkada yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

Kedua, menuntut Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat untuk mematuhi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan 70/PUU-XII/2024 yang bersifat final dan mengikat.

Ribuan Mahasiswa ITS Geruduk DPRD Jatim Sampaikan 4 Sikap Dukung Putusan MK
Sejumlah spanduk yang dibawa peserta aksi/dok.nay-editor indonesia

Ketiga, mendesak Komisi Pemilihan Umum untuk mengeluarkan PKPU sesuai hasil Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan 70/PUU-XII/2024, serta bertindak secara independen dan menjunjung prinsip Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil dalam gelaran Pilkada 2024.

Keempat mengutuk persekongkolan antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat yang mencoba melakukan pengkhianatan pada konstitusi Republik Indonesia dengan menggunakan hukum sebagai alat untuk memenuhi kepentingan politik golongan,” ucap Dimas Fikri Alvian.

Usai membacakan empat pernyataan sikap,  mereka melakukan long march ke gedung DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura. Keluarga mahasiswa ITS akan bergabung dengan elemen mahasiswa lainnya, diantaranya mahasiwa Universitas Airlangga (Unair)  untuk menyuarakan aspirasi menolak pengesahan revisi UU Pilkada.

Revi salah satu mahasiswi ITS yang ikut berdemo mengatakan, keluarga mahasiswa ITS memang terkesan tidak peduli terhadap dinamika politik yang ada. Padahal, sebenarnya tidak demikian diskusi internal cukup intensif. “Kami sangat peduli dengan politik nasional karena menyangkut masa depan bangsa, demontrasi inikan juga pelaksanaan dari Kampus Merdeka,” ucapnya berseloroh. (Nay)