Nasional

Ribuan Mahasiswa Penerima KJMU Terancam Drop Out, Ini Sebabnya

×

Ribuan Mahasiswa Penerima KJMU Terancam Drop Out, Ini Sebabnya

Sebarkan artikel ini
Ribuan Mahasiswa Penerima KJMU Terancam Drop Out, Ini Sebabnya
dok.tangkapan layar

Editorindonesia, Jakarta – Ribuan Mahasiswa Penerima KJMU Terancam Drop Out. Hal ini diakibatkan banyaknya siswa tak mampu dihapus KJP dan KJMU nya oleh Disdik DKI. Sementara itu penghapusan KJP dan KJMU warga tidak mampu menjadi trending di media sosial X ( dulu Twitter ) pada Selasa (5/3/2024). Terlihat sebanyak 14.700 cuitan tentang KJMU terpantau sampai dengan Selasa malam.

Banyak warga yang meminta penjelasan kepada Disdik DKI terkait penghapusan yang tiba-tiba itu. Dilain pihak, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta lepas tangan terhadap sejumlah peserta didik yang dihapus dari penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Disdik justru meminta masyarakat maklum.

Pelaksana tugas (Plt) Kadis DKI Jakarta Purwosusilo menjelaskan pihaknya menggunakan sumber Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Data tersebut ditetapkan per Februari dan November 2022 serta per Januari dan Desember 2023 oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Disdik beralasan karena hal itulah mereka tidak memiliki wewenang dalam menentukan daftar penerima KJP Plus dan KJMU. Hal ini menjadi ranah Kemensos.

“Kami berharap masyarakat dapat memahami aturan dan ketentuan yang berlaku ini,” ujar Purwosusilo dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Maret 2024.

Selain itu, Purwosusilo menyampaikan bantuan sosial biaya pendidikan bersifat selektif dan tidak terus-menerus. Pemeringkatan kesejahteraan (Desil) untuk peserta didik/mahasiswa dari keluarga tidak mampu dibagi atas kategori sangat miskin (Desil 1), miskin (Desil 2), hampir miskin (Desil 3), dan rentan miskin (Desil 4).

“Bagi masyarakat yang terdata dalam pemeringkatan kesejahteraan Desil 5,6,7,8,9,10 (kategori keluarga mampu) tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan bantuan sosial biaya pendidikan KJP Plus dan KJMU,” terangnya.

Akun media sosial Instagram Disdik DKI pun diserbu oleh warga yang mengeluh lantaran dicoret dari penerima KJP Plus dan KJMU. Banyak warganet mengeluhkan nama anaknya dihapus dari penerima KJMU di tengah kondisi ekonomi yang tidak baik.

nca_ba**zar: ” Malam bapak ibu, itu desil dihitung dari mana, kok bisa saya masuk desil 5? padahal suami saya gak kerja cuma serabutan yang untuk makan aja masih megap-megap. Anak belajar mati-matian supaya dapat IPK tinggi buat proses kelanjutan KJMU, eeh malah tiba-tiba dibilang tidak layak. Mau menghancurkan mimpi anak-anak bangsa/gimana nih. Bisa-bisa akan banyak anak indonesia yang putus sekolah/kuliah tahun ini,kalau seperti ini caranya”

Sementara itu di akun media sosial X , beberapa akun mencuitkan kekecewaan mereka terhadap PJ Gubernur DKI Heru Budi

@str***ban*** : ” Pak Heruuu bagaimana ini pak, saya gak bisa kuliah kalau gak ada KJMU Pakk, YA Allah”

@yell**cat : ‘Ya Allah gua beneran nangis, gua nyari duit dimana lagi ya Allah. KJMU gua, lebih tepatnya satu kampus semua (kecuali penerima baru). Balikin Pak Anies Gua Woii”. (Frd)