Jabodetabek

Peserta Try Out KJP Jakarta Timur Melejit 2.236 Siswa, Pemkot Siapkan Hingga 5 Tahap

×

Peserta Try Out KJP Jakarta Timur Melejit 2.236 Siswa, Pemkot Siapkan Hingga 5 Tahap

Sebarkan artikel ini
Peserta Try Out KJP Jakarta Timur Melejit 2.236 Siswa, Pemkot Siapkan Hingga 5 Tahap
Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin/dok.ist

Editor Indonesia, Jakarta — Peserta try out Kartu Jakarta Pintar (KJP) gelombang kedua di wilayah Jakarta Timur melonjak signifikan menjadi 2.236 siswa pada Selasa (17/11/2025), dibanding pelaksanaan perdana yang hanya diikuti 441 siswa.

Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, mengatakan bahwa try out KJP menjadi sarana penting bagi siswa untuk mempersiapkan diri menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi.

“Alhamdulillah, hari ini kita laksanakan program try out KJP yang ke-2. Waktu pertama diluncurkan oleh Pak Gubernur, jumlah peserta 441 siswa, sekarang mencapai 2.236 siswa,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan di SMAN 62 Jakarta, Kramat Jati.

Sempat terjadi gangguan jaringan pada pagi hari, namun menurut Munjirin, kendala tersebut segera diatasi sehingga seluruh kegiatan kembali berjalan normal.

“Tadi pagi sempat ada gangguan jaringan, tetapi sudah diperbaiki dan seluruh proses kembali berjalan normal. Secara teknis, pelaksanaannya ditangani lembaga bimbingan belajar yang kita libatkan, yaitu NAIJU,” jelasnya.

Saat meninjau kelas, Munjirin berdialog dengan sejumlah peserta dan menerima respons positif. Banyak siswa berharap try out dilaksanakan lebih sering.

“Tadi saya keliling ke dua kelas yang kita tinjau. Siswa saya tanya, senang tidak dengan program ini? Jawabannya: minta ditambah,” katanya.

Munjirin menegaskan bahwa program try out KJP tidak berhenti pada gelombang ini saja. Pemerintah menargetkan pelaksanaan 4–5 tahap hingga menjelang ujian masuk perguruan tinggi, agar kesiapan akademik siswa SMA negeri semakin merata.

“Kalau ini dilaksanakan satu hari, nanti setelah ini ada tahap berikutnya sampai Februari,” tambahnya.

peserta try out kjp

Pelaksana teknis dari NAIJU, Taufik Tope Rendusara, mengatakan bahwa program ini sangat membantu siswa penerima KJP yang memiliki potensi besar namun terbatas akses ke latihan soal dan evaluasi terstruktur.

“Banyak siswa KJP yang sebenarnya punya potensi besar, tetapi tidak memiliki akses ke latihan soal dan evaluasi rutin seperti siswa yang mengikuti bimbel berbayar. Melalui try out ini, mereka bisa mengetahui posisi awal, kelemahan, sekaligus strategi belajar yang perlu diperbaiki sebelum seleksi perguruan tinggi,” ucap Taufik.

Aktivis pendamping warga miskin kota, Iswadi, menilai kebijakan Pemprov DKI Jakarta melalui try out KJP membuka kesetaraan kesempatan bagi siswa dari keluarga kurang mampu.

“Selama ini banyak anak ingin ikut bimbel atau try out, tapi biayanya tidak terjangkau. Dengan program ini, mereka bisa merasakan pengalaman yang sama seperti siswa dari keluarga mampu,” kata Iswadi.

Menurutnya, manfaat program tidak hanya terbatas pada kemampuan akademik, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri siswa. (Sar)

Baca Juga: Ribuan Mahasiswa Penerima KJMU Terancam Drop Out, Ini Sebabnya