Editor Indonesia, Tokyo— Gelombang panas berkepanjangan diperkirakan masih akan menerpa sebagian besar wilayah Jepang selama sekitar satu bulan ke depan, kata Badan Meteorologi Jepang. Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan permintaan listrik nasional dan menekan pasokan pangan pokok.
Badan meteorologi Jepang menyebutkan sistem tekanan tinggi yang mengunci udara hangat dekat permukaan telah menyebabkan suhu terus berada di atas rata-rata sejak bulan Juni.
Di Pulau Hokkaido, kota Sapporo tercatat mengalami suhu lebih dari 4°C di atas normal. Banyak kota lain juga mencatat panas jauh di atas rata-rata selama dua bulan terakhir.
Panas ekstrem ini telah memecahkan beberapa rekor suhu sepanjang musim panas, dan para analis memperingatkan permintaan pendinginan yang meningkat bisa mendorong harga pada pasar listrik spot Jepang.
Tekanan pada pasokan listrik juga diperparah oleh dampak kekeringan terhadap pembangkit tenaga air: Tohoku Electric Power Co. menghentikan operasi pembangkit listrik Naruko di Prefektur Miyagi akibat menipisnya pasokan air.
Kekeringan juga memukul wilayah-wilayah penghasil beras utama. Curah hujan di kawasan Tohoku dan Hokuriku tercatat kurang dari separuh normal dalam dua bulan hingga 18 Agustus, yang meningkatkan risiko gangguan terhadap produksi komoditas pangan pokok di tengah tekanan biaya hidup yang makin dirasakan masyarakat. (Frd)