Ragam

Hujan Menjelang Imlek Mistis atau Bukan? Ini Kata Gen Z

×

Hujan Menjelang Imlek Mistis atau Bukan? Ini Kata Gen Z

Sebarkan artikel ini
BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Diprakirakan Diguyur Hujan pada Sabtu
Ilustrasi /dok.Editor Indonesia

Editor Indonesia, Jakarta – Hujan menjelang imlek sering dikaitkan dengan hal mistis sebagai fenomena menjelang perayaan tersebut. Bila tidak hujan akan berakibat tertentu, misalnya rejeki di tahun depan akan seret. Bagaimana pandangan generasi Z atau Gen Z atas fenomena tersebut.

Bagi Ahsan, anak muda kelahiran tahun 2001, fenomena hujan dikaitkan dengan perayaan Imlek sebagai hal mistis merupakan pembodohan yang terus dikembangkan. Karena, hujan yang sering terjadi menjelang Imlek (Tahun Baru China) bukanlah fenomena yang secara langsung berkaitan dengan perayaan tersebut, melainkan lebih terkait dengan pola cuaca musiman.

“Fenomena hujan menjelang Imlek atau saat Imlek merupakan hal biasa, bukan sesuatu yang berkaitan karena datangnya Tahun Baru China (Imlek) ini,” ujar Ahsan, alumnus ITS Surabaya ini menjawab editorindonesia.com, Selasa (28/1/2025).

Menurut Ahsan, ada empat alasan ilmiah mengapa hujan sering turun pada waktu Imlek. Yakni:

Pertama, Musim Hujan di Asia Tenggara
Di wilayah seperti Indonesia, Imlek biasanya jatuh antara Januari dan Februari, yang merupakan puncak musim hujan. Pada periode ini, curah hujan cenderung tinggi akibat angin muson barat yang membawa uap air dari Samudra Hindia, sehingga meningkatkan kemungkinan hujan.

Kedua, Kondisi Tropis
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki kelembapan udara yang tinggi sepanjang tahun. Pada awal tahun, tekanan udara rendah dan penguapan yang tinggi sering menyebabkan hujan deras, termasuk menjelang Imlek.

Ketiga, Pengaruh Fenomena Iklim.
Tahun tertentu bisa dipengaruhi oleh fenomena iklim global seperti La Niña, yang meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah tropis, termasuk Asia Tenggara. Jika Imlek bertepatan dengan periode La Niña, hujan bisa lebih sering terjadi.

Keempat, Tradisi dan Persepsi.
Secara budaya, banyak masyarakat mengaitkan hujan saat Imlek dengan keberuntungan, rezeki, atau kesuburan. Ini lebih merupakan simbolik budaya dibandingkan alasan ilmiah, tetapi hujan memang sering terjadi karena kebetulan waktunya bersamaan dengan musim hujan.

“Jadi, hujan menjelang Imlek lebih dipengaruhi oleh pola musim dan kondisi iklim regional, bukan faktor mistis atau tradisi tertentu,” ucap dia tegas.

Bila Imlek jatuh saat musim kemarau, menurut Ahsan, situasinya akan berbeda dan tidak muncul persepsi kalau Imlek itu harus ada hujan. (Didi)