Menlu RI Retno Marsudi/Dok.Kemenlu

Indonesia Minta Bantuan ICRC Evakuasi 10 WNI di Palestina

Editorindonesia, Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi meminta bantuan palang merah internasional (ICRC) untuk mengevakuasi 10 warga negara Indonesia (WNI), yang terjebak dalam perang Israel dan Hamas, di Gaza, Palestina. Indonesia bersama-sama Organisasi Kerja sama Islam (OKI) mendesak agar perang dihentikan.

“Pemerintah melalui Menlu Retno sudah berkomunikasi langsung dengan Presiden ICRC Mirjana Spoljaric di Jenewa, Swiss, pada Senin (10/10). Dalam komunikasi tersebut Menlu Retno meminta dukungan ICRC untuk mengevakuasi WNI dari Jalur Gaza,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangannya, di Jakarta, dikutip Rabu (11/10/2023).

Menlu RI, lanjutnya, juga mendesak agar ICRC ikut mendorong upaya penghentian kekerasan yang dilanjutkan dengan penerapan koridor kemanusiaan. Selain itu, Menlu RI juga telah membangun komunikasi dengan Brazil selaku Presiden Dewan Keamanan PBB mengenai perlunya upaya menghentikan kekerasan dan menyepakati koridor kemanusiaan di Palestina.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman di Yordania, KBRI Beirut di Libanon, dan KBRI Kairo di Mesir disiagakan untuk memantau perkembangan situasi di wilayah konflik dan memastikan perlindungan bagi WNI yang terdampak.

“Itu untuk mengevakuasi WNI yang berada di wilayah Palestina, khususnya 10 orang WNI yang berada di Jalur Gaza,” ujarnya.

Perang meletus di Gaza, Palestina, setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan ke Israel pada Sabtu (7/10/2023). Hal itu dijadikan alasan Israel untuk melakukan serangan besar-besaran ke daerah yang menjadi panggung kekejaman Negeri Zionis tersebut.

Hingga hari keempat pembalasan Israel, ribuan warga Palestina menjadi sasaran empuk peluru dan rudal dari militer zionis Israel. Ratusan warga Palestina termasuk anak-anak dan wanita meninggal dunia dan ribuan lainnya terluka. Semenara dari warga Israel yang meninggal mecapai 700 orang. (Her)

Baca Juga: Serangan Hamas ke Israel Akibat Dunia Abaikan Palestina