Editor Indonesia, Bogor – Ajang Baparekraf Tabletop Jam 2024 yang diikuti 40 orang yang terbagi menjadi 20 tim, dengan 20 karya board game, terpilih lima karya terbaik.
“Untuk memilih karya-karya terbaik ini, kami bekerjasama dengan Asosiasi Pegiat Industri Board Gim Indonesia (APIBGI) untuk menilainya. Dari penilaian para juri ditetapkan lima karya terbaik dari 20 karya board game yang telah dipresentasikan,” ungkap Achmad Januar, Kepala Pokja Board Game, Direktorat Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio, Kemenparekraf, kepada editorindonesia.com, disela acara Baparekraf Table Top Jam 2024, di Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/10/2024).
Pada kegiatan Baparekraf Tabletop Jam ini, jelas Achmad Januar, para peserta yang berjumlah 40 orang, dibagi ke dalam 20 kelompok/tim. Masing-masing kelompok/tim terdiri dari dua orang. Mereka ditantang untuk merancang sebuah board game baru dengan tema Sweet & Short.
“Proses kreatif ini berlangsung selama dua hari, di mana para peserta bekerja sama dan mendapatkan bimbingan langsung dari para mentor serta profesional di industri. Setiap kelompok ditugaskan untuk menciptakan konsep board game yang inovatif dan original, yang kemudian akan dipresentasikan dalam sesi pitching pada akhir acara. Hasil karya setiap kelompok akan dinilai oleh para mentor berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,” ungkap Achmad Januar.
Hasilnya, Tim Juri menetapkan the best five dalam ajang Baparekraf Tabletop Jam 2024 ini sebagai terbaik. Kelimanya terpilih berdasarkan penilaian yang ketat. Kelompok-kelompok yang berhasil mencuri perhatian juri dengan ide dan eksekusi yang inovatif adalah Capyrace yang dikembangkan oleh Karuna dan May, Dung Dung oleh Novan dan Shereen, Pasar Rima hasil karya Faiz dan Radith, Warisan Rasa Nenek oleh Fisa dan Megha, serta Pede Aje! yang dirancang oleh Zita dan Hao.
“Sebagai penghargaan, board game dari the best five ini akan dicetak oleh PADUKA Play – Board Game Maker,” ucap Achmad Januar.
Proses penilaian dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek penting, seperti ide/gameplay, kesesuaian dengan tema, art/desain, kualitas pitching, serta kehadiran peserta selama kegiatan berlangsung. Kelima board game ini berhasil menonjol dalam setiap kriteria tersebut, menunjukkan kreativitas dan potensi yang tinggi dalam pengembangan board game lokal.
Sementara itu, Novan dan Shereen, salah satu dari lima tim karya terbaik, mengaku sangat tertantang mengikuti ajang Baparekraf Tabletop Jam 2024 ini. “Kami ini sebelumnya tidak saling mengenal, baru pertama kali ketemu di acara ini. Karena ada kesamaan ide dan bisa saling melengkapi selama 48 jam mewujudkan konsep bersama. Ini gila banget ngga nyangka bisa kolaborasi,” ungkap Shereen, yang tinggal di Tangerang ini.
Novan pun mengaku surprise dengan terpilih sebagai the best five dalam Baparekraf Tabletop Jam 2024. Para peserta dipersilahkan memilih sendiri timnya, berdasarkan dengan kesamaan ide dan konsep. “Ini seru banget, kita yang tidak saling mengenal sebelumnya harus bisa bekerjasama dalam 48 jam. Terimakasih juga buat para mentor dan saya berharap acara ini bisa menjadi agenda rutin Kemenparekraf,” ujar Novan. (Aji)
Baca Juga: Ekosistem Board Game Diawali dari Bogor dengan Baparekraf Tabletop Jam 2024
