Editor Indonesia, Jakarta – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, mengungkapkan adanya peningkatan penerbangan dari Indonesia ke Kamboja yang diduga berkaitan dengan aktivitas penipuan daring atau online scam.
Christina menyebut, pihaknya menerima informasi dari otoritas Kamboja mengenai meningkatnya jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang dicurigai menjalankan praktik penipuan daring.
“Kita baru menemukan ternyata ada flight Indonesia Air Asia yang dalam satu minggu bisa 4–5 kali penerbangan ke Kamboja, dan ternyata sampai 70 persen terisi,” kata Christina di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2025).
Menurutnya, lonjakan penerbangan ini cukup mencurigakan karena Kamboja bukan termasuk destinasi wisata utama bagi turis asal Indonesia.
“Kalau dibilang mereka tur ke sana, kayaknya tidak ya, karena Kamboja itu bukan destinasi wisata seperti Bali,” ujarnya.
Christina menegaskan bahwa pemerintah akan mendalami fenomena tersebut untuk memastikan tidak ada praktik perekrutan ilegal yang menyasar masyarakat Indonesia.
“Kenapa banyak sekali orang Indonesia yang pergi ke Kamboja, sampai ada flight empat kali, ini temuan yang akan kita dalami,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut, Kementerian P2MI telah mengirim satu tim dari Direktorat Siber ke Kamboja untuk melakukan penelusuran langsung dan menyusun laporan resmi. Langkah ini dilakukan setelah Duta Besar Kamboja pada September lalu melaporkan adanya tren peningkatan WNI yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang diduga menjalankan aktivitas penipuan daring.
“Nanti setelah lengkap, laporan ini akan diberikan ke Pak Menteri dan mungkin Pak Menteri akan memanggil rapat dengan kementerian-kementerian terkait lainnya,” tutur Christina.
Selain itu, pihaknya juga menemukan adanya kebijakan visa self-employment di Kamboja yang cukup unik. “Ini sesuatu yang khusus Kamboja, saya belum pernah temukan di negara lain, jadi banyak isu yang perlu ditangani lebih lanjut,” pungkasnya. (Frd)












