Nusantara

Relokasi Fiktif SDN 3 Lasolo: Janji PT Daka yang Tak Pernah Ditepati

×

Relokasi Fiktif SDN 3 Lasolo: Janji PT Daka yang Tak Pernah Ditepati

Sebarkan artikel ini
Relokasi Fiktif SDN 3 Lasolo: Janji PT Daka yang Tak Pernah Ditepati
Kondisi SDN 3 Lasolo, Konut, Sultra yag dekat dengan pertambangan PT Daka selalu kotor/dok.Editor Indonesia/HO-K3J
Relokasi Fiktif SDN 3 Lasolo:Janji PT Dala Tak Pernah Ditepati

Editor Indonesia, Konawe Utara – Di tengah deru mesin alat berat dan hujan debu ore nikel, siswa-siswi SDN 3 Lasolo Kepulauan (Laskep), Desa Boedingi, Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara, tetap berjuang menuntut ilmu. Sekolah dasar yang berdiri sejak 2010 ini kini terkepung aktivitas tambang milik PT Daka Group, tepat di sisi jetty tempat perusahaan membongkar muat hasil tambangnya.

Situasi ini bukan hanya mengganggu proses belajar-mengajar, tetapi juga mengancam kesehatan dan masa depan anak-anak.

Janji Relokasi Cuma Mimpi

Sejak 2019, PT Daka Group telah menjanjikan relokasi sekolah ke lokasi yang lebih aman. Dalam rencana muluknya, perusahaan berkomitmen membangun enam ruang kelas, perpustakaan, dan ruang guru sebagai kompensasi karena SDN 3 Lasolo berdiri dalam wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) mereka.

Namun, hingga Juli 2025, yang tampak baru tumpukan pasir dan beberapa kalimat penghibur. Relokasi masih sebatas narasi yang digemakan setiap kali tekanan publik muncul.

Relokasi Fiktif SDN 3 Lasolo: Janji PT Daka yang Tak Pernah Ditepati
Siswa SDN 3 Lasolo, Konut, Sultra tiap hari mengepel lantai karena debu dari aktivitas tambang PT Daka/dok.Editor Indonesia/HO-K3J

Kepala Desa Boedingi, Aksar, mengaku relokasi masih dalam tahap “persiapan”. “Progres sedang berjalan, tinggal menunggu arahan Dinas Pendidikan. Tempat dan material sudah ada,” ujarnya, yang entah untuk keberapa kalinya menjawab pertanyaan yang sama.

Namun ia juga mengakui, kondisi gedung sekolah sudah tak layak pakai. “Bulan ini saya sampaikan ke HRD PT Daka agar segera bertindak,” ungkap Aksa kepada Falonk dari Komunitas Jurnalis Jalan-Jalan (K3J)  dengan nada lelah, yang dikutip Ahad (13/7/2025).

Anak-anak Belajar di Bawah Bayang-bayang Dump Truck

Setiap hari, siswa-siswi SDN 3 Lasolo harus membersihkan ruang kelas dari debu kekuningan hasil aktivitas tambang. Suara klakson truk dan raungan alat berat menjadi latar belakang belajar yang tidak pernah diminta.

“Suara mesin sangat mengganggu. Kami susah dengar penjelasan guru,” keluh Resi, siswi kelas V yang bercita-cita jadi dokter. Anisa, teman sekelasnya yang ingin menjadi guru, mengaku sering batuk karena debu.

Kondisi ini mengubah sekolah menjadi ruang kelas darurat yang tak layak disebut tempat belajar. Alih-alih buku dan papan tulis, yang lebih dominan adalah lap debu dan suara alat berat.

Aktivis Geram, DPRD Masih Lihat Jadwal

Ketua Umum Persatuan Pemuda Pemerhati Daerah (P3D) Konut, Jefri, menyesalkan dampak buruk aktivitas jetty terhadap kesehatan dan kenyamanan siswa.

“Anak-anak harus membersihkan ruangan setiap hari. Ini mengurangi waktu belajar mereka. Jetty itu jelas merampas hak mereka atas pendidikan yang layak,” katanya, Sabtu (12/7/2025).

P3D mendesak PT Daka, Dinas Pendidikan, dan Pemkab Konut segera duduk bersama untuk menentukan batas waktu relokasi yang pasti.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Konut, Samir, mengaku belum pernah menginjakkan kaki di lokasi sekolah.

“Senin saya akan tinjau,” jawabnya singkat, seolah janji kunjungan adalah solusi utama.

Relokasi Fiktif SDN 3 Lasolo: Janji PT Daka yang Tak Pernah Ditepati
Lokasi SDN 3 Lasolo yang berdekatan dengan pertambangan PT Daka yang dijanjikan akan direlokasi/dok.Editor Indonesia/HO-K3J

Di Ujung Tanduk, Pendidikan Tetap Nomor Dua

Haris Lakansae, kepala sekolah pertama SDN 3 Lasolo, menegaskan bahwa sekolah berdiri jauh sebelum tambang hadir di Boedingi. Namun sejak aktivitas tambang dimulai, perhatian terhadap sekolah justru makin kabur.

“Gedung lama rusak berat. Untung ada bangunan baru dari pemerintah. Tapi PT Daka belum pernah bantu apa-apa,” ungkap Haris.

Ia juga menyindir sikap perusahaan yang baru menggagas relokasi setelah sorotan publik meningkat. Enam tahun janji tak ditepati, relokasi yang terus tertunda kian menegaskan: kepentingan pendidikan anak-anak masih bisa ditambang untuk kepentingan lain. (RO/K3J)

Relokasi Fiktif SDN 3 Lasolo:Janji PT Dala Tak Pernah Ditepati