Gaya Hidup

Viral Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Ini Kata BPOM

×

Viral Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Ini Kata BPOM

Sebarkan artikel ini
Viral Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Ini Kata BPOM
Foto dok X @tanyakanrl

Editor Indonesia, Jakarta – Belakangan ini ramai di media sosial X tentang unggahan foto soal efek samping obat sakit kepala yang berisiko memicu anemia aplastik. Ada hal yang menjadi sorotan dalam unggahan tersebut yaitu klaim pencantuman risiko anemia aplastik disebut baru terlihat dalam kemasan yang beredar beberapa waktu belakangan.

Terdapat foto kemasan obat sakit kepala yang membandingkan kemasan dulu dan sekarang. Dalam foto kemasan dulu, disebutkan efek samping penggunaan dosis besar dan jangka lama bisa menyebabkan kerusakan hati. Sementara di kemasan sekarang (terbaru), terdapat tambahan efek samping yaitu risiko anemia aplastik dan diskrasia darah.

“Kindly reminder utk teman2 semuanya, jangan terlalu sering konsumsi obat ini yaaa. sender perhatiin ternyata keterangan efek sampingnya ditambahin, berisiko anemia aplastik. Kalo minum obat yg beredar di pasaran, mohon dibaca semua keterangannya utk jaga2 ya,” demikian postingan viral akun @tanya***rl di laman X yang dulunya Twitter, seperti dilihat redaksi editorindonesia.com, Kamis (18/4/2024).

Terkait hal tersebut, Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM, Noorman Effendi menegaskan penambahan risiko efek samping terkait sebetulnya sudah sesuai dengan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI). Ini dilakukan saat pihaknya melakukan perpanjangan izin edar atau pendaftaran ulang pada 5 November 2020 silam.

“Jadi berdasarkan hasil evaluasi dan kajian BPOM, penambahan risiko anemia aplastik sebagai efek samping obat, tetap harus dicantumkan dalam kemasan. Meskipun untuk kejadian ini frekuensinya terkategori jarang (rare) yaitu 1 kasus per 1 juta pengguna,” ujar Noorman seperti yang dikutip dari detik, Kamis (18/4/2024)

Sementara kandungan propyphenazon yang semula pernah dilaporkan berkaitan dengan anemia aplastik, dipastikan aman digunakan sepanjang sesuai indikasi, dosis, dan aturan pakai.

Karenanya, masyarakat diminta untuk mengonsumsi obat-obatan tersebut sesuai dengan aturan sebagaimana tertera pada kemasan dan digunakan dalam jangka pendek.

“Cara penggunaan juga sudah ada dalam kemasan. Jadi memang tidak untuk pengobatan dalam jangka waktu lama.Obat ini termasuk obat bebas terbatas (lingkaran biru) dan diindikasikan untuk meringankan sakit kepala dan sakit gigi biasanya kita sebut analgesik,” ucap Norman.

Sampai saat ini, ungkap Noorman, belum atau tidak ada laporan kasus anemia aplastik yang terjadi di Indonesia pasca meminum obat terkait.

Sementara itu seperti yang dinukil dari detik, PT Konimex, produsen obat sakit kepala Paramex pun buka suara terkait ramainya unggahan tersebut.

Pihaknya mengatakan bahwa penambahan keterangan mengenai efek samping risiko anemia aplastik adalah hasil dari proses registrasi obat dan telah sesuai ketentuan yang menyertai Nomor Izin Edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DTL 7813003810A1.

“Paramex juga sudah mencantumkan informasi aturan pakai, dosis yang sesuai dengan peraturan BPOM pada kemasan yaitu hanya untuk penggunaan sakit kepala dan sakit gigi yang tentunya diminum bila ada gejala tersebut dan bisa dihentikan setelah gejala hilang,” ucap Rachmadi Joesoef, Chief Executive Officer PT Konimex melalui rilisnya.

Ia mengatakan, dalam monitoring efek samping obat yang dilakukan sejak produk dipasarkan, tak pernah ditemukan keluhan terhadap efek samping tersebut.

“Jadi produk Paramex yang telah diproduksi sejak tahun 1976 dan diedarkan sesuai ketentuan BPOM aman dikonsumsi sesuai dosis anjuran,” tuturnya.

Bila gejala atau keluhan yang dirasakan setelah meminum obat tidak kunjung mereda, juga dianjurkan untuk mencari pengobatan langsung ke tenaga kesehatan atau pelayanan kesehatan agar mendapatkan tindakan medis lebih lanjut. (Frd)